Surabaya, tretan.news – Ngobrol pintar, atau yang lebih dikenal dengan istilah NGOPI di kalangan masyarakat, menjadi kegiatan rutin yang terus dilakukan oleh pengurus Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT).
Meski jam telah menunjukkan pukul 23:12 pada tanggal 18 Agustus 2024, para anggota KJJT, yang baru saja merayakan HUT ke-5, tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Ade Maulana, Ketua Umum KJJT, bersama rekan-rekannya, tetap semangat untuk memberikan edukasi kepada anggota.
Dalam kesempatan tersebut, Bang Ade, sapaan akrab Ketua Umum KJJT, menyampaikan materi singkat mengenai pentingnya kode etik jurnalistik. Ia menyoroti bahwa masih banyak jurnalis yang sering kali lupa untuk mematuhi kode etik tersebut.
“Sebagaimana sering kita lihat di media sosial, banyak jurnalis yang membawa nama medianya, namun menampilkan gambar atau video yang tidak pantas untuk dikonsumsi publik,” jelasnya.
Ketua Umum KJJT juga menambahkan bahwa dalam berita tentang kecelakaan, masih banyak yang menampilkan foto atau video korban dengan luka yang terlihat jelas. Padahal, hal tersebut dapat meninggalkan kenangan buruk bagi korban maupun keluarganya.
M. Umar, Ketua KJJT Kota Surabaya, menyambut baik kehadiran Ketua Umum KJJT di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Ketabang pada malam itu.
Menurutnya, kehadiran Bang Ade adalah bukti bahwa visi dan misi KJJT untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) jurnalis di Jawa Timur bukan sekadar formalitas.
“Dengan hadirnya Bang Ade malam ini, kita sebagai jurnalis bisa melihat bahwa visi dan misi yang kita bawa untuk kalangan jurnalis di Jawa Timur ini bukan sekadar tulisan formalitas, tetapi telah dibuktikan secara nyata,” tutup Umar, mengakhiri sesi NGOPI agar tidak mengganggu aktivitas para jurnalis keesokan harinya.