SITUBONDO, tretan.news – Diketahui bahwa korban atas nama Supriyadi (47) bekerja melaut pada hari Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 03.00 wib, biasanya Supriyadi sudah tiba di pantai jangkar pukul 15.00 wib, namun hari Sabtu pukul 15.00 wib, pk Supriyadi tak kunjung pulang kerumah, sehingga keluarga merasa resah dan khawatir sehingga keluarga melapor kepada Satpolairud dan TNI AL yang siaga di Pos Keamanan laut terpadu (kamladu) Jangkar.
Setelah mendapatkan informasi dari keluarga korban kemudian Aipda Abdul Rofiq berusaha menghubungi Supriyadi dan mengatakan bahwa terdapat trouble mesin dan posisi berada di takat Datuk disebelah timur gunung Baluran, selanjutnya hand phone korban mati.
Saat itu angin kencang dan gelombang laut tinggi (cuaca ekstrim) sehingga petugas gabungan Satpolairud dan TNI AL berusaha menyebarkan informasi kepada kelompok nelayan wilayah timur sampai Pandean (timur taman Nasional Baluran) dan berkoordinasi dengan BPBD serta Basarnas Banyuwangi.
Minggu (10/3) sekitar pukul 07.00 wib korban pak Supriyadi bertemu dengan nelayan Pandean Wonorejo Banyuputih yang tidak diketahui namanya kemudian Supriyadi dibantu dengan cara menarik perahunya ke daratan yaitu pantai lempuyang masuk taman Nasional Baluran kemudian Supriyadi menghubungi keluarganya dengan HP untuk dijemput karena mesin perahu mengalami kerusakan.
Selanjutnya Supriyadi dijemput ke pantai lempuyang melalui jalur darat kemudian korban dibawa pulang ke rumahnya di dusun pasar nangka Desa jangkar kecamatan jangkar kabupaten Situbondo
Supriyadi dilakukan pengecekan kesehatan oleh tim medis puskesmas Jangkar dan dinyatakan sehat
Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, SH, SIK, MH melalui Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa, SH, MH membenarkan bahwa nelayan atas nama Supriyadi yang dinyatakan lost contac sejak hari Sabtu kemarin sudah diketemukan dalam keadaan selamat kemudian dievakuasi dibawa kerumahnya sendiri di Dsn Pasar nangka Kecamatan Jangkar.
Kasatpolairud Polres Situbondo juga menghimbau kepada para nelayan dan masyarakat pesisir untuk selalu waspada dengan cuaca yang mulai ekstrim, dan apabila melaut agar membawa sarana keselamatan seperti life jaket atau ring Lifebuoy dan tidak memaksa apabila cuaca buruk.