SURABAYA, tretan.news – Di tengah dinamika sosial dan informasi yang terus bergerak cepat, sinergi antara jurnalis dan aparat penegak disiplin militer menjadi sebuah keniscayaan.
Hal inilah yang mewarnai suasana hangat dalam forum silaturahmi antara jurnalis tretan.news dengan jajaran Polisi Militer yang digelar di Markas POMDAM V / Brawijaya.
Pertemuan itu dipimpin langsung oleh Komandan Polisi Militer, Kolonel Cpm R. Tri Cahyo Budi A., S.IP., M.H., dan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh media dan tokoh masyarakat, seperti M. Umar (Pemimpin Redaksi Tretan.News), H. Syaiful (Kepala Perwakilan Wilayah Pantura), serta H. Samheji (Penasehat Ormas Madas Gresik).
Kegiatan ini bukan sekadar ajang temu sapa, melainkan momentum strategis membangun komunikasi dua arah antara dua institusi yang sering bersentuhan di lapangan namun memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda.
“Sebagai jurnalis, kami memandang pentingnya membangun jalinan komunikasi yang terbuka dengan institusi seperti Korps Polisi Militer. Banyak hal yang bisa diluruskan jika ada ruang dialog seperti ini,” ujar M. Umar, membuka diskusi.
Dalam suasana dialog yang terbuka dan penuh keakraban, Kolonel Tri Cahyo meluruskan persepsi publik yang selama ini menganggap Polisi Militer sebagai institusi yang tertutup dan kaku.
Ia menegaskan bahwa Pomdam justru menjadi ruang pembinaan dan pembentukan karakter prajurit, bukan tempat yang menakutkan.
“Pomdam itu ibarat dapur pembinaan. Di sinilah kami menempa prajurit agar memiliki kedisiplinan dan etika yang tinggi. Tidak ada yang perlu ditakuti,” tegasnya dengan nada bersahabat.
Lebih lanjut, Kolonel Tri juga mengajak para jurnalis untuk menjadikan Pomdam sebagai mitra dalam membangun narasi informasi yang sehat.
Ia menekankan pentingnya pemberitaan yang tidak hanya muncul saat ada kasus, tetapi juga dalam rangka membangun pemahaman dan saling mengenal.
“Kami terbuka. Jangan datang hanya ketika ada persoalan. Datanglah untuk berdialog, berbagi pandangan, dan membangun sinergi. Jurnalis bukan lawan, tapi rekan dalam menjaga ruang publik tetap jernih,” tambahnya.
Pernyataan tersebut mendapat apresiasi dari para jurnalis yang hadir. Bagi mereka, kemitraan antara media dan aparat menjadi benteng penting dalam menjaga kepercayaan publik dan mencegah disinformasi di tengah arus deras informasi digital.
Hal itu juga disampaikan oleh H. Samheji, “Tidak semua tentara itu sempurna. Tapi bukan berarti semuanya buruk. Di situlah pentingnya peran media menyampaikan realitas secara utuh dan berimbang.” jelasnya.
Silaturahmi ini menjadi langkah awal yang positif untuk membangun ekosistem informasi yang sehat dan kolaboratif.
Semangat keterbukaan, saling menghargai peran, dan membangun kepercayaan menjadi benang merah dari pertemuan ini sebuah contoh bahwa sinergi antara pena dan seragam bisa terjalin untuk kepentingan bangsa dan masyarakat luas.