Menjaga Komitmen di Tengah Tantangan: Harapan Baru dari LBH Surabaya

Penulis : M.Umar

Berita, Hukum, Sosial33 Dilihat

SURABAYA, tretan.news – Di tengah dinamika hukum nasional yang kian kompleks, harapan baru lahir dari Surabaya. Rabu, 28 Mei 2025, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) secara resmi melantik Habibus Shalihin, S.H. sebagai Direktur LBH Surabaya untuk periode 2025–2029.

Acara yang digelar di kantor LBH Surabaya ini bukan sekadar seremoni pergantian kepemimpinan, ia menjadi penanda arah baru dalam perjuangan panjang keadilan bagi rakyat kecil.

Dalam suasana yang khidmat dan penuh kehangatan, pelantikan dihadiri oleh berbagai unsur: jajaran pengurus YLBHI, perwakilan LBH dari berbagai daerah di Indonesia, aktivis hak asasi manusia, akademisi, serta rekan-rekan masyarakat sipil yang selama ini menjadi mitra dan saksi kerja-kerja advokasi LBH Surabaya.

Habibus, dalam pidato perdananya sebagai direktur, tidak hanya menyampaikan terima kasih dan harapan. Ia menegaskan bahwa jabatan ini bukan tentang posisi, tetapi tentang tanggung jawab moral yang harus terus dijaga.

“Pelantikan ini bukan hanya seremoni jabatan, tetapi merupakan wujud komitmen kita semua untuk terus menjaga integritas, keberpihakan pada rakyat, dan independensi lembaga di tengah tantangan yang semakin kompleks,” tegasnya.

Pernyataan itu menjadi pengingat bahwa lembaga bantuan hukum bukan sekadar wadah legal formal, melainkan benteng terakhir bagi masyarakat yang hak-haknya kerap terpinggirkan.

Dalam konteks Jawa Timur dan Indonesia secara lebih luas peran LBH sebagai pelindung kelompok marjinal tak pernah kehilangan relevansi.

Setelah pelantikan, acara berlanjut dengan diskusi publik bertajuk “Masa Depan Bantuan Hukum dan Perlindungan HAM di Tengah Dinamika Politik Hukum Nasional”.

Diskusi ini bukan pelengkap acara, melainkan jantung dari refleksi bersama: bagaimana mempertahankan semangat advokasi di era yang menantang, di mana hukum sering kali menjauh dari rasa keadilan.

Para narasumber yang terdiri dari praktisi hukum, akademisi, dan aktivis sosial membagikan pandangan mereka tentang strategi, kolaborasi, serta urgensi pendekatan struktural dalam kerja-kerja bantuan hukum.

Diskusi ini menegaskan bahwa perjuangan LBH bukan hanya perkara pendampingan kasus, tetapi juga membangun kesadaran kritis dan perubahan sistemik.

Dengan kepemimpinan baru di tangan Habibus Shalihin, LBH Surabaya diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial Hukum bagi masyarakat.

Bukan hanya hadir ketika konflik terjadi, tetapi juga aktif membangun ruang hukum yang lebih adil, manusiawi, dan berpihak pada mereka yang kerap dilupakan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *