Mahasiswa Papua Dibeberapa Daerah di Indonesia Mendapatkan Teror Dari OTK

Berita, Hukum, Investigasi744 Dilihat

SURABAYA, tretan.news – Miris, orang tak dikenal (OTK) yang mengatasnamakan aparat dan masyarakat kota Surabaya. Melakukan teror yang dilakukan secara masif kepada para mahasiswa asal Papua, dimulai sejak hari kamis, 19 Juni 2025 malam hingga sekarang.

Teror yang diterima mahasiswa Papua berupa, pengiriman biawak hidup, poster-poster provokatif yang dipasang di asrama-asrama dan kontrakan, hingga chat pribadi yang berusaha untuk mengancam dan mengintimidasi.

Dalam konferensi pers perwakilan mahasiswa Papua di kantor Lembaga Badan Hukum (LBH) Surabaya Jl. Kidal no 06 Surabaya. Mengatakan akan melakukan upaya hukum, untuk mendesak aparat dan pemerintah, agar segera menyelidiki pelaku teror yang mereka alami.

“Teror ini sangat berdampak terhadap psikologi mahasiswa, terutama bagi mereka yang baru datang di beberapa tahun belakangan. Tidak hanya kami yang aktivis, tapi mahasiswa-mahasiswa yang datang kesini fokus untuk kuliah juga tidak luput dari pesan chat bernada teror itu”, ungkap Hengki anggota Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).

LBH Surabaya, berkomitmen untuk membantu dan mengawal langkah apapun yang akan dilakukan mahasiswa Papua, demi mendapatkan keadilan dan kesetaraan berdemokrasi sebagai warga negara Indonesia.

“Dari LBH khususnya di Surabaya kita juga memberikan respon, dengan memberikan saran kepada mahasiswa teman-teman mahasiswa papua, untuk melakukan upaya-upaya. Seperti, melakukan laporan kepada Komnas HAM”, ujar M. Ramli Himawan S.H Kepala bidang advokasi dan kampanye LBH Surabaya kepada awak media.

“Apabila teman-teman mahasiswa sepakat, untuk melaporkan kejadian ini pada kepolisian. Kami siap untuk memberikan pendampingan, baik secara hukum maupun litigasi nya atau non litigasi nya,” Imbuh Romli.

Romli menegaskan, tidak takut apabila teror yang dialami para mahasiswa Papua akan berdampak pada LBH Surabaya, “kita sudah bersahabat dengan teror-teror semacam itu sejak pertama LBH di didirikan”.

Diketahui, teror-teror yang terjadi dilakukan untuk menggagalkan aksi demonstrasi mahasiswa, terkait kesejahteraan masyarakat di Papua, terutama isu yang sedang viral terkait tambang yang ada di Raja Ampat.

Selain di Surabaya, teror yang sama juga dialami mahasiswa-mahasiswa Papua di Jakarta, Makassar hingga Bali. Yang di Bali, mereka mengaku sampai dikirimi paket berisi kepala babi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *