GRESIK, tretan.news – Tasyakuran digelar secara sederhana oleh Bank sampah digital di halaman makam Syekh Sayyid Abdul Rohman ( Paman Sunan Giri ) Gunung Petukangan Desa Ngargosari Kec Kebomas Kab.Gresik.Jumat malam 04/10/2024.
Bank Sampah Digital yang beranggotakan 17 orang berkeinginan menjadikan Kab.Gresik mengelola sampah lebih efisien dan ramah lingkungan bermanfaat dan tentu bisa menghasilkan income dari sampah bagi masyarakat yang mau
Hilal Lutfi mengatakan Sistem digital memungkinkan pelacakan sampah dari sumber hingga pengolahan akhir, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sampah, peningkatan partisipasi masyarakat.
Aplikasi dan platform digital dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan memberikan insentif bagi mereka yang berpartisipasi.
Pengurangan Sampah ke TPA , Dengan pengelolaan yang lebih baik, lebih banyak sampah yang dapat didaur ulang atau diolah, sehingga mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Sampah yang dikelola dengan baik dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti kompos, bahan bakar, atau produk daur ulang lainnya.” ujarnya. Pukul 21.11 wib .
Kegiatan dihadiri oleh David Witono dari Surabaya, Umaya , Pengelolaan Persampahan , Hilal Lutfi Ketua Komnas PPLH, Iwan, Sikin, Iyan, Frengky, Ina, Yeni dan anggota lainnya .
“Sementara itu David Witono memaparkan
Kami membangun system , fungsi dari system adalah untuk bisa trackging terhadap pengumpulan sampah, pengolahan sampah sampai bisa dijual kembali , baik ke vendor atau beberapa industri nanti dengan adanya digitalisasi selain sampahnya di trackging tetapi juga akuntabilitas atau pembayaran dibuat lebih terbuka sehingga masyarakat bisa mengetahui kira kira mengumpulkan sampah mereka akan mendapat berapa rupiah dan sebagaimana , sehingga menjadi motifasi mereka untuk berlomba lomba memilah, mengumpulkan sampahnya yang dapat dikelola kembali dengan kami tidak hanya mengurangi sampah tapi bisa bermanfaat bagi yang mengumpulkan dan bagi akan mengunakan sampah.” paparnya.Lebih lanjut Umaya, Pengelolaan Persampahan menjelaskan, ”Dengan sistem digital, pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah menjadi lebih terorganisir dan efisien. Data sampah dapat dipantau secara real-time.” jelasnya.
Kemudian setelah acara tasyakuran para pegiat bank sampah digital berbincang – bincang
Kin selaku Pegiat Bank Sampah menuturkan ” Yang nantinya kita beri pemaparan sampah ke warga , sampah mana yang bisa menghasilkan dan yang tidak bisa dikelola.” tuturnya .
Iyan selaku Informasi dan Teknologi menerangkan ” Untuk memfasilitasi bagaimana sampah itu terdata dimasukkan aplikasi jadi semua transaksi ada disana . Untuk informasi ke publik yang akan kita tampilkan agar difahami masyarakat dan terupdate dan kita akan siapkan aplikasinya.” terangnya.
Diakhiri oleh Iwan selaku Pegiat di lapangan menambahkan, ”Dengan adanya bank sampah ini masyarakat lebih mengutamakan untuk kebersihan lingkungannya ,mudah mudahan bermanfaat.” pungkasnya.
Motto Bank Sampah Digital ialah :
Gerakan Sadar Diri
Resik wilayahku
Elok Daerahku
Sejahterah Wargaku
Impian Masyarakat
Kelola Bersama.
Biro…(HDK)