PAMEKASAN, Tretan.news – Jalan Tlontoraja-Bindang yang melintasi Desa Dempo Barat di Kecamatan Pasean, Pamekasan, akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah setelah hampir dua tahun mengalami kerusakan parah. Perbaikan jalan tersebut dimulai pada September 2024, setelah banyak keluhan dari warga setempat yang merasa terdampak oleh kondisi jalan yang memburuk.
Kerusakan jalan ini dimulai pada Januari 2023 akibat banjir yang mengikis badan jalan, menyebabkan longsor di beberapa titik. Situasi ini membuat jalur tersebut berbahaya, dengan banyak lubang besar dan permukaan yang licin saat hujan, meningkatkan risiko kecelakaan bagi para pengendara.
Jalan Tlontoraja-Bindang memiliki peran krusial bagi masyarakat, sebagai akses utama yang menghubungkan berbagai desa di Kecamatan Pasean dan sekitarnya. Banyak warga bergantung pada jalan ini untuk aktivitas ekonomi dan sosial mereka, mulai dari petani yang mengangkut hasil panen, pedagang yang mendistribusikan barang, hingga anak-anak yang pergi ke sekolah.
Selama dua tahun terakhir, kerusakan jalan ini mengganggu mobilitas dan menyebabkan biaya transportasi meningkat. Seorang tokoh masyarakat Pantura, Akhmad Buhari, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi terhadap langkah pemerintah yang akhirnya memulai perbaikan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah ini, meskipun sebenarnya perbaikan ini sudah sangat ditunggu sejak lama. Jalan Tlontoraja-Bindang adalah urat nadi bagi masyarakat di sini, dan selama ini kondisinya sangat memprihatinkan,” paparnya.
Akhmad Buhari juga menekankan pentingnya kualitas dalam perbaikan Jalan Tlontoraja-Bindang agar hasilnya tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga mampu memberikan solusi jangka panjang yang bermanfaat bagi komunitas. Ia berharap proyek ini dilaksanakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan.
“Jangan sampai perbaikan ini hanya bertahan sebentar dan kembali rusak ketika musim hujan tiba. Masyarakat sangat membutuhkan infrastruktur yang kuat dan berkelanjutan,” ujarnya dengan tegas.
Proyek perbaikan Jalan ini mencakup beberapa langkah penting, termasuk pengaspalan ulang, penguatan struktur jalan, dan penambahan sistem drainase. Langkah-langkah ini diambil untuk mengatasi masalah air yang selama ini menjadi penyebab utama kerusakan jalan.
Pemerintah daerah, melalui dinas terkait, mengungkapkan bahwa proyek perbaikan Jalan Tlontoraja-Bindang telah melalui proses perencanaan yang matang. Mereka optimis bahwa pekerjaan ini dapat diselesaikan dalam waktu beberapa bulan mendatang.
Selama dua tahun terakhir, kondisi kerusakan jalan ini telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan adanya proyek perbaikan ini, diharapkan situasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat dapat segera teratasi.
Dengan dimulainya perbaikan ini, masyarakat Pantura berharap agar jalur transportasi mereka kembali berfungsi normal, mendukung aktivitas sehari-hari dengan lebih aman dan nyaman. Arsudi, salah seorang warga Desa Dempo Barat, menyatakan rasa syukur dan berharap agar perbaikan ini dapat selesai dengan baik.
“Kami sudah lama menunggu perbaikan ini karena jalan ini sangat vital bagi kami. Setiap hari saya harus melewati jalan ini untuk pergi ke pasar. Semoga perbaikan ini bisa selesai dengan baik dan jalan ini tidak rusak lagi,” tuturnya.
Di sisi lain, Pemerintah daerah Pamekasan menyadari bahwa perbaikan infrastruktur adalah salah satu prioritas utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perwakilan dari Dinas PUPR Pamekasan telah menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa perbaikan Jalan Tlontoraja-Bindang dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“kami berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Perbaikan jalan ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi harus mampu bertahan lama dan memberikan manfaat jangka panjang,” ungkap seorang pejabat dari dinas tersebut.
Perbaikan jalan ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya memperbaiki infrastruktur di Kabupaten Pamekasan. Warga berharap agar perhatian terhadap infrastruktur tidak berhenti di sini, melainkan juga meluas ke wilayah-wilayah lain yang masih memerlukan peningkatan fasilitas.
Masyarakat Pantura kini menanti hasil akhir proyek ini dengan harapan besar, berharap agar jalan yang telah lama mereka rindukan segera dapat berfungsi kembali dengan baik, serta memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para penggunanya.