Kontroversi Rekrutmen PKD di Desa Tampojung Gua: Panwascam vs Warga, Diskusi Memanas

Berita, Daerah578 Dilihat

PAMEKASAN, Tretan.news Diskusi tentang rekrutmen Pengawas Kelurahan atau Desa (PKD) di Desa Tampojung Gua menjadi sorotan ketika Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kecamatan Waru dan warga saling berhadapan dalam audensi di Aula Pendopo Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Senin (8/7/2024) pagi.

Warga Desa Tampojung Gua mengutarakan kekhawatiran mereka terkait etika dalam tradisi ketimuran serta norma sosial yang seharusnya dijunjung tinggi dalam rekrutmen PKD. Mereka menyoroti kehadiran calon PKD dari luar desa yang dianggap dapat mempengaruhi netralitas proses pemilihan.

Zaini, seorang warga yang menjadi juru bicara dalam diskusi yang diadakan di Aula Pendopo Kecamatan Waru, mengecam praktik yang ia anggap melanggar aturan pemilu yang harus berlangsung aman, LUBER (langsung, umum, bebas, rahasia).

“Pertanyaan besar muncul di kalangan masyarakat, mengapa hanya di Desa Tampojung Gua PKD-nya berasal dari luar?,” ujarnya dengan nada penyesalan.

Labih lanjut, Zaini, juga dengan tegas mengkritik dugaan keterlibatan salah satu anggota Panwascam dalam proses tersebut, menyebabkan ketegangan di antara warga.

“Saya sangat menyayangkan tindakan Panwascam yang terkesan memihak dengan membolehkan masuknya calon PKD dari luar desa Tampojung Gua,” ungkap Zaini.

Menanggapi hal ini, Nawardi selaku ketua Panwascam Kecamatan Waru menjelaskan bahwa proses rekrutmen telah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

“Kami mengerti pentingnya etika sosial dan budaya, namun kami tetap menjalankan tugas kami sesuai dengan aturan yang ada,” kata Nawardi.

Sementara itu, Kepala Desa Tampojung Gua, menegaskan pentingnya mempertahankan nilai-nilai etika dalam proses seperti ini. Kata dia,  seharusnya mengutamakan etika dalam memilih, bukan hanya sekedar mengikuti aturan tanpa memperhatikan aspek kekeluargaan.

“Kita ini hidup di Desa, jadi kita bukan tidak tahu aturan, bahkan saya patuh aturan. Akan tetapi etika dan komunikasi secara kekeluargaan itu jauh lebih rasional, cari yang terbaik dalam memilih, bukan karena suruhan apalagi diback up, ini sudah masuk ranah tidak baik yang dilakukan Panwascam,” jelasnya.

Orator dari audensi ini juga mengancam untuk melakukan aksi demonstrasi lebih besar ke Bawaslu Kabupaten Pamekasan jika aspirasi mereka tidak diindahkan, menuntut agar rekrutmen PKD di Desa Tampojung Gua dilakukan secara adil dan transparan, tanpa campur tangan politik yang merugikan.

Berita ini mencerminkan ketegangan antara penerapan aturan dan nilai-nilai lokal dalam konteks rekrutmen yang menentukan bagi proses demokrasi di tingkat desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *