Khitanan Massal di Blega: Wujud Kepedulian untuk Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

Penulis : M.Umar

BANGKALAN, tretan.news – Suasana hangat penuh kepedulian tergambar jelas di halaman Puskesmas Blega, Bangkalan, Madura, pada Selasa, 29 April 2025.

Sejumlah pihak bergandengan tangan menggelar kegiatan khitanan massal yang menyentuh hati dan menyasar anak-anak dari kalangan yatim dan dhuafa di wilayah Ranting Blega.

Kegiatan ini berlangsung di Puskesmas Blega, yang berlokasi di Jalan Raya Blega, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan. Sejak pagi, puluhan anak bersama orang tua mereka mulai berdatangan dengan wajah penuh harap.

Mereka datang tidak hanya untuk menjalani proses khitan, tetapi juga merasakan kehangatan perhatian dari masyarakat dan berbagai pihak yang peduli.

Kegiatan ini melibatkan banyak elemen masyarakat, di antaranya Kepala Puskesmas Blega, drg. Safitri Mulita, NU Care-LAZISNU Ranting Blega, MADAS DPAC Blega, serta Eva Mega Mellatia sebagai tokoh muda yang aktif di kegiatan sosial.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena tidak hanya membantu dari sisi kesehatan, tetapi juga sangat bermanfaat secara sosial bagi masyarakat, terutama anak-anak yatim dan kaum dhuafa,” ujar drg. Safitri Mulita, Kepala Puskesmas Blega.

Selain layanan khitan gratis, para peserta juga mendapatkan bingkisan berisi Al-Qur’an, songkok, sarung, snack, dan air mineral, sebagai bentuk dukungan moral dan materiil untuk menyemangati mereka.

Kegiatan ini disambut hangat oleh masyarakat dan menjadi salah satu contoh nyata sinergi antara lembaga sosial, tenaga kesehatan, dan komunitas lokal.

“Program seperti ini sangat penting dan perlu terus dilakukan. Ini adalah bentuk kasih sayang nyata bagi anak-anak kita yang membutuhkan,” ungkap salah satu relawan dari NU Care-LAZISNU yang tidak mau di sebut namanya.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi, khitanan massal di Blega bukan sekadar kegiatan medis, melainkan juga momentum untuk meneguhkan solidaritas sosial dan kepedulian antarwarga.

Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilakukan di wilayah-wilayah lain agar manfaatnya semakin luas dirasakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *