Keluarga Korban Bertahan di Lokasi, Harap Anaknya Ditemukan Selamat

Berita155 Dilihat

SIDOARJO, tretan.news  – Suasana haru menyelimuti area Pondok Pesantren Al Khozini di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, pada Rabu (1/10/2025).

Para orang tua korban ambruknya bangunan pesantren memilih bertahan di lokasi kejadian tanpa pulang sejak peristiwa terjadi tiga hari lalu. Mereka terus menanti kabar perkembangan evakuasi dengan penuh harap.

B. Safe, salah satu orang tua santri yang anaknya bernama Arif Afandi masih belum ditemukan, mengaku tidak akan meninggalkan lokasi sebelum putranya berhasil dievakuasi.

“Saya tidak akan pulang sampai anak saya ketemu. Harapan saya hanya satu, semoga bisa ketemu dengan anak saya Arif Afandi dengan selamat,” ungkap B. Safe dengan suara bergetar saat ditemui di posko evakuasi.

P. Busiri, keluarga dari B. Safe, turut menemani sejak pagi hingga malam di lokasi evakuasi. Ia menyampaikan kekhawatirannya terkait tempo evakuasi yang dinilai belum optimal.

“Basarnas baru bisa evakuasi lima orang. Padahal korban yang masih tertimbun itu puluhan. Kalau sehari cuma lima orang, bagaimana nasib mereka yang masih di dalam? Saya tidak bisa membayangkan kalau sampai empat, lima, atau enam hari ke depan mereka belum juga terevakuasi,” ujar P. Busiri dengan mata berkaca-kaca.

Ia menjelaskan bahwa medan evakuasi yang sulit menjadi salah satu faktor penghambat proses penyelamatan korban.

Kondisi reruntuhan yang masif dan risiko struktur bangunan yang tidak stabil membuat tim SAR harus bekerja dengan sangat hati-hati agar tidak membahayakan keselamatan korban maupun petugas.

Hingga Rabu sore, puluhan keluarga korban masih berkumpul di sekitar lokasi bencana. Mereka mendirikan tenda darurat dan bergantian menjaga sambil terus berdoa agar anak-anak mereka dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Para orang tua terlihat saling menguatkan satu sama lain di tengah ketidak pastian yang memilukan. Sebagian dari mereka tampak kelelahan, namun tetap bertahan dengan harapan besar akan keajaiban.

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Kabupaten Sidoarjo, TNI, Polri, dan relawan terus memaksimalkan upaya pencarian dan penyelamatan korban menggunakan alat berat dan peralatan khusus.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait estimasi waktu penyelesaian evakuasi total.

Proses pencarian dan penyelamatan dipastikan akan terus berlangsung hingga seluruh korban berhasil ditemukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *