MALANG, tretan.news – Pj Walikota Malang Ir Wahyu Hidayat sejak menjabat sudah mengantongi sejumlah penghargaan dalam meneruskan pembangunan Kota Malang. Salah satunya meraih terbaik 1 Penghargaan Pembangunan Daerah dari Presiden Jokowi dalam Musrenbangnas.
Dengan bekal dan pengalaman sebagai seorang birokrat sudah menjadi modal untuk bisa ikut meramaikan bursa pilkada 2024.
Meskipun di pemberitaan sebelumnya, Wahyu mengaku saat ini masih fokus menjalankan tugasnya sebagai Pj walikota Malang, dan belum memutuskan untuk maju di Pilkada. Termasuk untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Namun hingga saat ini nama Wahyu Hidayat masih diperhitungkan oleh beberapa partai politik. Menurut informasi beberapa partai tengah melakukan pendekatan serius, di antaranya Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Golkar.
Bahkan yang menjadi perbincangan publik, Wahyu Hidayat di gadang-gadang maju lewat Partai Gerindra. Bahkan informasi yang beredar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga ikut merapat.
Seperti yang disampaikan Sekretaris DPC Gerindra Kota Malang Rimzah. Ia mengatakan Gerindra dan Wahyu memang sudah menjalin komunikasi.
’’Beliau (Wahyu Hidayat) memang masuk dalam survei untuk sosok potensial bakal calon walikota. Ndak hanya Pak Wahyu, figur lainnya juga kami komunikasi,” ungkap Rimzah.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Malang Ernanto Djoko Purnomo juga mengakui bahwa pihaknya tengah membahas Wahyu Hidayat. Bahkan dari segi pengalaman birokrasi yang matang ternyata juga menjadi bahan pertimbangan bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tengah menjajaki sejumlah figur untuk diusung dalam Pilkada Kota Malang.
“Beliau punya keistimewaan dan sudah berpengalaman memimpin Kota Malang meski hanya beberapa bulan, tapi pengalaman birokrasinya juga salah satu pertimbangan PKS,” ungkapnya.
Selain itu, Departemen Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Wilayah Jawa 3, Ahmad Irawan mengakui, sejumlah nama telah muncul dalam daftar Partai Golkar. Dia menyebut, Wahyu Hidayat sejauh ini punya potensi kuat.
“Kalau kader internal, istilahnya bukan penjajakan, tapi kita perdalam kesediaannya (maju Pilkada). Kalau Pak Wahyu, jadi salah satu yang punya potensi kuat,” pungkasnya.
