SAMPANG, tretan.news – Jalan poros kabupaten yang menghubungkan Kedungdung dan Bringkoning mengalami kerusakan parah sejak lama.
Namun, hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah kabupaten. Akibatnya, warga setempat secara swadaya memperbaiki jalan tersebut dengan bahan seadanya.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, kerusakan jalan yang sudah berlangsung lama ini semakin parah hingga menjadi genangan air setiap kali hujan turun.
Abdul Muhsin, seorang warga yang ikut memperbaiki jalan, mengungkapkan bahwa perbaikan dilakukan dengan bantuan material berupa dua truk sirtu dari seorang donatur yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Jalan kabupaten ini sudah lama rusak. Ada bantuan dari hamba Allah berupa dua truk sirtu untuk menutupi lubang-lubang yang penuh genangan air,” ujar Abdul, Minggu (15/12/2024).
Namun, Abdul menambahkan bahwa material tersebut tidak mencukupi untuk memperbaiki seluruh titik jalan yang rusak. Kerusakan jalan di beberapa tempat dinilai terlalu parah, sehingga perbaikan hanya dapat dilakukan secara terbatas.
“Kalau hanya dua truk ini jelas tidak cukup, apalagi kerusakannya sangat parah. Bagian utara jalannya sudah bagus, tapi ke selatan kok seperti ini,” tambahnya.
Sementara proses perbaikan berlangsung, warga juga menggalang dana dari pengguna jalan yang melintas untuk membantu kebutuhan para pekerja, seperti membeli makanan dan air. Bantuan tersebut bahkan direncanakan untuk menambah material jika dana yang terkumpul mencukupi.
“Beberapa pengguna jalan ada yang memberi uang atau sebatang rokok untuk membantu warga yang bekerja,” jelas Abdul.
Dirinya berharap pemerintah segera turun tangan untuk memberikan solusi atas kerusakan jalan ini. Menurutnya, jalan poros tersebut merupakan akses utama masyarakat menuju Kota Sampang dan sangat vital bagi aktivitas warga sehari-hari.
“Semoga pemerintah segera memperbaiki jalan ini, karena jalan kabupaten ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Jalan poros Kedungdung-Bringkoning memang sudah lama mengalami kerusakan di beberapa titik, namun hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pihak berwenang.