Hidup Serba Kekurangan, Janda Tua Disampang Harus Rela Tidak Melanjutkan Sekolah Cucunya

Berita322 Dilihat

Sampang, tretan.news -Hidup serba kekurangan Nenek Suriyeh seorang janda tua yang tinggal di sebuah rumah dengan atap yang sudah berlubang rela memutus sekolah cucunya yang sedang berada di meja sekolah kelas VIII SMP lantaran tidak bisa mencukupi kebutuhan nya.

Berdasarkan penelusuran awak media, Nenek suriyeh (70) merupakan warga dusun tanjung, desa Batoporo barat, Kecamatan kedungdung kabupaten Sampang Madura, yang tinggal berdua bersama seorang cucunya yang saat ini lagi merantau keluar kota untuk membantu nenek suriyeh.

Mendengar hal itu, pemerintah desa (pemdes) bersama karang taruna (katar) the brilliant desa setempat datangi dan sekaligus memberikan bantuan beras dan uang tunai kepada ibu suriyeh.

Saat ditemui awak media di lokasi, nenek suriyeh mengaku bahwa dirinya menyuruh agar cucunya tidak melanjutkan sekolah lantaran untuk bisa membantu mencukupi kebutuhan nya tersebut yang serba kekurangan.

“Saya menyuruh cucu saya ini agar bisa membantu untuk memperbaiki rumah dan kebutuhan keseharian saya,” Ungkapnya Rabu (17/5/23).

Nenek suriyeh juga bercerita selain dirinya serba kekurangan untuk bertahan hidup, nenek suriyeh sempat bahkan sering meminjam beras kepada tetangga nya.

“Dikala musim hujan rumah saya ini bocor dan sering digenangi air, cuma kali ini saya mendapatkan bantuan pak,” Tandasnya.

Sementara Khoirul selaku pemuda katar dusun setempat membenarkan terkait cucu nenek suriyeh yang tidak melanjutkan sekolah lantaran kehidupan nya serba kekurangan.

“Kami bersama pemdes dan katar datangi dan sekaligus memberikan bantuan beras dan uang tunai kepada ibu suriyeh setelah mendengar laporan dari kasun dan warga setempat,” Terangnya.

Khoirul juga berharap kepada pemerintah desa maupun kabupaten agar bisa melihat dan memberikan bantuan kepada nenek suriyeh.

Baca Juga :  Polres Tuban Berhasil Ungkap Narkoba, Tersangka Pengedar dan Puluhan Ribu Butir Carnophen Disita

Karena menurut Khoirul nenek suriyeh tersebut kehidupan nya memang sangatlah memprihatinkan dan memang butuh uluran tangan dari pemerintah desa maupun kabupaten setempat.

“Saya tau sendiri mas, cucunya ini pamit kesaya karena saya merupakan guru ngajar cucu nenek suriyeh mendengar hal itu saya sontak mendatangi dan sempat menasihati agar untuk terus melanjutkan sekolah, namun pihak keluarga memilih untuk tetap bekerja keluar kota,” katanya.

“Semoga pemerintah desa maupun kabupaten bisa memberikan bantuan yang bersifat lanjut kepada ibu suriyeh dan kami insya alloh akan melanjutkan hal tersebut,” Pungkasnya.

Sekedar diinformasikan cucu nenek suriyeh diketahui bernama Nabila (15) yang duduk dibangku sekolah kelas VIII di SMP ISLAM MIFTAHUL HUDA didusun tanjung, desa Batoporo barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *