Haul ke-7 Bujuk Bitok Disampang Disambut Antusias Ratusan Warga, Dimeriahkan Tausiyah dan Santunan Anak Yatim

Penulis : Khoirul Umam

Berita, Religi, Sosial212 Dilihat

SAMPANG, tretan.news – Suasana khidmat menyelimuti area makam Bujuk Bitok di Desa Batoporo Timur, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (06/07/2025) atau bertepatan dengan 10 Muharram 1447 Hijriah.

Ratusan warga dari berbagai penjuru desa memadati lokasi untuk mengikuti peringatan haul Bujuk Bitok yang ke-7.

Acara haul tersebut diisi dengan pembacaan doa dan dzikir bersama serta tausiyah agama yang disampaikan oleh K.H. Malik Tarsawi, ulama kharismatik dari Kecamatan Omben.

Tak hanya itu, kegiatan juga disemarakkan dengan pembagian santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial.

Ketua pelaksana, Moh. Shahari, mengungkapkan bahwa haul Bujuk Bitok ini merupakan tradisi tahunan yang selalu diperingati masyarakat sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok Bujuk Bitok yang diyakini memiliki jasa besar dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman di masa lampau.

“Peringatan haul ini bukan hanya ritual, tetapi juga momentum untuk meneladani akhlak dan perjuangan Bujuk Bitok. Karena haul tahun ini bertepatan dengan 10 Muharram, maka kami juga mengadakan santunan anak yatim agar nilai-nilai sosial dan kemanusiaan semakin terasa,” ujarnya.

Shahari juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini digerakkan secara swadaya oleh masyarakat tanpa bantuan dari pihak manapun.

“Kami murni mengandalkan kekompakan dan kepedulian warga. Dana yang terkumpul berasal dari sumbangan masyarakat baik dari dalam maupun luar desa. Ini bukti bahwa semangat gotong royong masih kuat di tengah-tengah kita,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas antusiasme masyarakat yang hadir. Tak hanya dari Desa Batoporo Timur, para jamaah juga datang dari desa-desa tetangga seperti Muktesareh, Batoporo Barat, dan bahkan dari luar Kecamatan Kedungdung.

“Saya pribadi sangat berterima kasih kepada semua yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan rezekinya untuk mendukung acara ini. Kami tidak menyangka animo masyarakat begitu besar.

Bahkan banyak wajah-wajah baru yang datang, ini menunjukkan bahwa haul ini telah menjadi magnet spiritual bagi banyak orang,” tutur Shahari penuh haru.

Menurutnya, haul ini bukan hanya tentang mengenang, tapi juga sebagai media silaturahmi dan pengingat bagi generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan tokoh leluhur desa.

“Generasi muda harus tahu bahwa kita memiliki sejarah dan tokoh yang patut dihormati. Haul ini adalah pengingat bahwa kita besar karena jasa para pendahulu. Semoga tradisi ini terus terjaga dan bisa diwariskan kepada anak cucu kita,” tandasnya.

Peringatan haul Bujuk Bitok ke-7 ini pun ditutup dengan doa bersama dan pembagian konsumsi kepada seluruh hadirin, menjadikan momen tersebut tidak hanya penuh makna religius, tapi juga menyatukan semangat kebersamaan antar warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *