SURABAYA, tretan.news – H. Khairul Umam, atau lebih dikenal sebagai Haji Her, CEO PT Bawang Mas Group dan Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM), menerima penghargaan sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 dari Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN).
Penghargaan ini diserahkan di kediaman Haji Her di Surabaya, Jumat (31/10/2025).
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Haji Her dalam mendukung perekonomian masyarakat, khususnya petani tembakau di Madura.
“Untuk mensejahterakan petani tembakau itu sebenarnya sederhana. Ada dua hal utama: pertama, kehadiran pemerintah yang sangat dinantikan. Kedua, ketersediaan dana yang cukup untuk membeli dan menimbun tembakau,” ujar Haji Her usai menerima penghargaan.
Haji Her dikenal karena komitmennya dalam membeli tembakau petani dengan harga yang lebih tinggi dari pasaran.
“Kita beli yang mahal harga tembakau petani,” tegasnya.
Langkah ini sangat membantu petani, mengingat ada jutaan jiwa yang bergantung pada sektor tembakau.
Menurut Haji Her, sejak tahun 2022, petani di Madura mulai merasakan dampak positif dari berbagai upaya yang dilakukannya.
“Petani di Madura mulai merasakan peningkatan kesejahteraan sejak 2022. Setelah bertahun-tahun merugi, tahun ini sekitar 70% dari mereka berhasil meraih keuntungan,” jelasnya.
Haji Her juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam mendukung petani tembakau.
“Menurut saya, pemerintah masih belum menunjukkan kehadiran yang optimal. Jika pemerintah hadir, petani pasti akan lebih makmur,” katanya.
Selain itu, ia juga menyinggung tantangan yang disebabkan oleh faktor cuaca.
“Jika cuaca buruk dan hujan terus-menerus, itu sudah menjadi kehendak Tuhan. Yang bisa kita perjuangkan adalah bagaimana agar tembakau berkualitas tetap dihargai dengan layak,” ujarnya.
Haji Her juga menyampaikan harapannya terkait pembentukan kawasan ekonomi khusus di Madura yang berfokus pada tembakau dan garam.
“Kami sangat berharap pemerintah dapat merespons usulan ini. Dengan adanya kawasan ekonomi khusus, kesejahteraan petani akan meningkat dan pendapatan pemerintah juga akan bertambah,” harapnya.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan ulama dalam setiap langkah yang diambilnya.
“Kami selalu berpegang pada prinsip: jika ulama menghalalkan, kami kerjakan; jika ulama mengharamkan, kami tinggalkan,” tegasnya.
Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi, menjelaskan alasan pemberian penghargaan ini. “Haji Her adalah sosok yang sangat peduli terhadap masyarakat kecil.
Beliau berani membeli tembakau dengan harga yang lebih tinggi dari pabrikan besar, dan sebagian besar petani tembakau adalah warga NU. Ini adalah kontribusi nyata dalam menggerakkan perekonomian Nahdliyin,” ujarnya.
Diday menambahkan bahwa inisiatif Haji Her telah memberikan dampak positif bagi pondok pesantren dan santri di Madura yang bergantung pada hasil tembakau.
“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kontribusi beliau,” pungkasnya.
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Haji Her untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.







