SAMPANG, Tretan.News – Suasana tenang malam hari di Pulau Madura mendadak berubah mencekam. Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Sumenep dan sekitarnya pada Selasa malam (30/9/2025) pukul 23.49 WIB, membuat warga Sampang panik berhamburan ke luar rumah tengah malam.
Berdasarkan informasi resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut, 47 kilometer tenggara Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan kedalaman 13 kilometer. Guncangan tercatat di koordinat 7.25 Lintang Selatan dan 114.19 Bujur Timur.
Getaran gempa tidak hanya dirasakan di Sumenep, tetapi juga menjalar hingga Pamekasan, Sampang, bahkan Bangkalan. Banyak warga mengaku dinding rumah bergetar hebat, membuat suasana malam berubah menjadi kepanikan.
Anilatul Qomariyah, warga Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, mengaku panik dan langsung mengajak keluarganya keluar rumah.
“Gempa… gempa! Semua keluar rumah, jangan tidur. Mari berzikir semoga kita selamat,” teriaknya penuh cemas.
Hal serupa dialami Natimah, warga setempat, yang awalnya mengira dirinya pusing. Namun, ia terkejut ketika melihat banyak orang sudah berlari keluar rumah sambil berteriak gempa.
“Saya kira kepala saya yang pusing, ternyata rumah ikut bergoyang. Untung tidak ada kejadian yang lebih parah,” ujarnya lega.
Meski gempa tak menimbulkan kerusakan serius, banyak warga mengaku sulit kembali tidur karena rasa takut masih membayangi.
“Kami tetap berjaga di luar rumah, khawatir ada gempa susulan. Anak-anak juga menangis karena kaget,” ungkap seorang warga.
BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan kabar bohong.
“Hingga saat ini tidak ada peringatan tsunami. Kami mengimbau warga tetap tenang, waspada, dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Kepala BMKG dalam keterangan resminya.
