SUMENEP, tretan.news – Gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB.
Berdasarkan rilis resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada 50 kilometer sebelah tenggara Sumenep dengan kedalaman yang cukup dalam.
Meski berpusat di Sumenep, getaran gempa ini terasa hingga ke Kota Surabaya yang berjarak ratusan kilometer. Sejumlah warga di berbagai wilayah Surabaya melaporkan merasakan guncangan dengan intensitas yang bervariasi.
Di Kecamatan Wonocolo, warga mengaku merasakan guncangan yang cukup kuat. Ananda, warga Bendul Merisi, menceritakan pengalamannya saat gempa terjadi.
“Gempanya agak kencang, di lantai dua rumahku kasurnya sampai goyang,” ungkap Ananda.
Sementara itu, di Kecamatan Mulyorejo, seorang karyawati toko swalayan yang sedang beristirahat di rumah juga merasakan guncangan tersebut. Rina, demikian namanya, mengaku terkejut saat merasakan getaran.
“Gempa, gempa, ini benar-benar gempa,” kata Rina yang saat itu baru pulang dari tempat kerja.
Menariknya, tidak semua wilayah di Surabaya merasakan getaran dengan intensitas yang sama. Di kawasan sekitar Makam Sunan Ampel, sejumlah warga mengaku tidak merasakan guncangan sama sekali.
Anam, 29 tahun, warga Gubeng yang saat itu berada di sekitar Ampel, menyatakan tidak merasakan adanya gempa.
“Tidak ada gempa, di sini kami sedang ngopi, tidak ada getaran sedikitpun,” tegas Anam.
Perbedaan intensitas getaran di berbagai lokasi ini merupakan hal yang umum terjadi dalam peristiwa gempa bumi. Faktor seperti struktur tanah, kondisi bangunan, dan jarak dari episentrum dapat memengaruhi seberapa kuat getaran dirasakan di suatu wilayah.
BMKG dalam rilis resminya menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini memberikan kabar yang menenangkan bagi masyarakat pesisir yang sempat khawatir akan dampak lanjutan dari gempa tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gempa ini. Pihak berwenang setempat masih melakukan pemantauan dan pendataan untuk memastikan kondisi di wilayah terdampak.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Masyarakat juga diimbau untuk:
– Menghindari bangunan yang retak atau rusak
– Menjauhi pantai jika berada di wilayah pesisir
– Mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pihak berwenang
– Tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi
Pihak BMKG akan terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut dan memberikan update informasi secara berkala kepada masyarakat.