PASURUAN, tretan.news — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Pasuruan menggelar pelatihan ekonomi kreatif dengan fokus keterampilan dasar merajut bagi pemuda dan tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan.
Kegiatan berlangsung di Hotel Royal Senyiur, Prigen, selama tiga hari dua malam, Kamis (13/11/2025).
Pelatihan bertajuk “Pemberdayaan Ekonomi Lokal Melalui Ekonomi Kreatif untuk Meningkatkan Entrepreneurial Spirit Tahun 2025” ini diikuti puluhan peserta dari seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan.
Program tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan wirausaha melalui keterampilan handmade yang memiliki pasar luas.
Dua pengusaha kreatif asal Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Fatin dan Dewita, dihadirkan sebagai mentor utama. Keduanya membagikan teknik dasar merajut sekaligus membuka peluang kolaborasi produksi rajutan kepada para peserta.
“Kami ajarkan dasar-dasar merajut, karena ini untuk pemula. Peluangnya besar dan permintaannya tinggi, karena pangsa pasarnya luar negeri,” ujar Fatin.
Ia menyebut produk seperti tas, gantungan kunci, dan aksesori fashion banyak diminati pasar Eropa.
Menurut Fatin, pesanan dari luar negeri bisa mencapai seribu tas dalam satu kali order dengan berbagai varian. “Bahan baku kami ambil dari Bali, dan kami fokus di jasa merajut,” jelasnya. Ia juga membuka kesempatan bagi peserta yang ingin bergabung sebagai perajut.
Pustakawan ahli muda Disperpusip Pasuruan, Eben, menilai keberhasilan Fatin menunjukkan dampak nyata program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
“Dari membaca dan belajar di perpustakaan, beliau bisa menemukan peluang usaha yang akhirnya meningkatkan perekonomian warga,” ujarnya.
Eben menambahkan, meski awalnya difokuskan untuk ibu-ibu, pelatihan ini ternyata diminati pula oleh kaum pria.
“Karena banyak bapak-bapak yang tertarik, akhirnya kami buka juga. Dan ternyata mereka juga canggih, karena seni merajut sejatinya bukan hanya milik ibu-ibu,” pungkasnya.







