Dugaan Pencabulan di Galis, Publik Minta Kasus Diusut Tuntas

Berita, Hukum, Investigasi133 Dilihat

BANGKALAN, Tretan.News — Sebuah pondok pesantren di Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan kasus pencabulan yang diduga melibatkan salah satu oknum di lingkungan pesantren tersebut.

Informasi awal beredar melalui sejumlah sumber yang enggan disebutkan namanya. Mereka menyampaikan adanya laporan beberapa santriwati yang diduga menjadi korban.

“Korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh anak pengasuh pondok tersebut sementara dikabarkan mencapai belasan santriwati,” ujar salah satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Isu ini juga mencuat di media sosial. Melalui akun Facebook @Ahmad Annur, sebuah unggahan menyebutkan bahwa dunia pesantren sedang menghadapi ujian berat dan perlu melakukan evaluasi untuk menjaga marwah lembaga pendidikan tersebut.

“Pesantren adalah warisan leluhur yang harus kita jaga. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan melindungi kita dari perbuatan keji dan hina ini,” tulis akun tersebut dalam unggahannya, Senin (01/12/2025).

Unggahan serupa juga datang dari akun Facebook @Mathur yang menyoroti keresahan warga terkait isu tersebut.

“Kecamatan Galis bergoyang. Oknum Lora dan puluhan santrinya… Ampun. Kota dzikir dan shalawat ini sedang diuji berat,” tulis akun itu, Senin (01/12/2025).

Situasi semakin ramai setelah sebuah video berdurasi 7 detik viral di TikTok melalui akun @gerakanrakyat. Dalam video itu, seorang perempuan menyuarakan kekecewaannya dan meminta pihak kepolisian segera mengambil tindakan terhadap terduga pelaku.

“Kepada Polres Bangkalan, segera tangkap Lora yang diduga mencabuli santriwatinya di Galis supaya tidak bertambah korbannya,” ujar perempuan dalam video yang telah ditonton ribuan kali tersebut.

Masyarakat serta para orang tua santriwati berharap aparat penegak hukum di Kabupaten Bangkalan turun tangan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Mereka meminta proses penanganan dilakukan secara profesional, transparan, dan tanpa tekanan dari pihak mana pun.

Sampai berita ini diturunkan, redaksi masih berupaya mengonfirmasi pihak pesantren, aparat kepolisian, serta keluarga terduga korban guna memperoleh informasi yang lebih berimbang dan akurat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *