Diskoperindag Kota Malang Bakal Sterilkan Dan Identifikasi Pedagang Akibat Kebakaran Pasar Comboran

Berita, Daerah, Peristiwa307 Dilihat

Malang Raya, tretan.news – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, bakal melakukan identifikasi para pedagang yang berada di lantai dua dan tiga untuk segera di sterilkan.Imbas kebakaran yang terjadi di Pasar Baru Barat atau Pasar Comboran, yang berada di Jalan Prof M Yamin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada Jumat (13/9/2024) malam

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun, ada sekitar 71 pedagang yang berdampak kebakaran itu.

“Data sementara dari posko pendataan, sebenarnya di pasar ini (Comboran) terdapat 1.256 kios, tapi tidak semua aktif, kebakaran terparah itu di lantai 2. Sampai siang ini (Sabtu 14/9/2024) dari 389 kios yang aktif, baru masuk 71 pedagang yang terdampak,” ucapnya, Sabtu (14/9/2024).

Menurut Eko, selain melakukan pendataan, pihaknya juga melakukan pembersihan puing-puing akibat kebakaran tersebut, dan dapat dipastikan tidak ada warga yang tidak berkepentingan masuk area terdampak kebakaran.

“Total kerugian sementara belum, kemungkinan hari ini selesai. Kami masih hitung kerugian materialnya,” ucapnya.

Selain itu lanjut Eko, pihaknya segera melakukan penghitungan kerugian dan melakukan langkah-langkah penanganan dampak pasca kebakaran tersebut.

“Uji forensik katanya Selasa besok, saat ini kita melakukan pembersihan, setalah itu baru dilakukan perhitungan kerugian, juga langkah-langkah kedepannya untuk recovery juga perbaikan,” Jelasnya.

Sebagai informasi Akibat kebakaran pasar Comboran tersebut pedagang mengalami kerugian ratusan juta rupiah

Ketua Paguyuban Pasar Baru Barat Comboran Mochammad Samidi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima lokasi yang terdampak paling parah atas peristiwa tersebut di area lantai dua.

“Yang paling parah itu di tengah, di lantai 2, di situ jualannya CD, kacamata, setiap pedagang diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta sampai Rp 20 juta an,” ucapnya.

Samidi juga menjelaskan, pedagang yang berada di lantai atas atau 3 itu ada sekitar 80 pedagang yang aktif, mereka itu sebelumnya merupakan pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di kawasan Jagalan sekarang Jalan Halmahera, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

“Mereka (pedagang di lantai 3) jualannya rata-rata pakaian bekas, mereka masuk tahun 2005 silam, sebelumnya jualan di Jagalan, jadi PKL yang ada di Jagalan dimasukkan ke sini,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *