SAMPANG, tretan.news – Seorang perempuan bernama Hotija (38), warga Dusun Banbalang, Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, diduga menjadi korban penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Inisila (J) yang juga merupakan warga setempat.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Jumat, 2 Mei 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, di wilayah hukum Polres Sampang.
Dalam keterangannya, Hotija mengungkapkan bahwa ia mengalami kekerasan fisik secara brutal. Inisila (J) memukul wajah dan mulutnya berkali-kali menggunakan tangan mengepal hingga ia terjatuh.
Saat korban dalam kondisi terjatuh, terduga pelaku kembali melakukan kekerasan dengan menginjak-injak punggung, perut, dan paha korban secara berulang-ulang.
Aksi kekerasan itu baru berhenti setelah Hotija sempat tidak sadarkan diri. Setelah siuman, ia segera melarikan diri dan bersembunyi untuk menyelamatkan diri.
“Saya hanya membela anak saya yang sudah dewasa, dan sering mengancam mau viralkan video anak saya, jadi Hp nya saya rampas dan saya banting sehingga hancur, dan disitulah saya mendapatkan penganiayaan oleh nya,” Jelasnya.
Usai kejadian, HOTJA mendatangi Mapolres Sampang untuk melaporkan tindakan penganiayaan tersebut. Ia datang didampingi oleh sejumlah anggota keluarganya guna meminta perlindungan hukum dan keadilan.
“Saya hanya berharap J ini segera di tangkap dan diproses secara hukum serta dihukum seberat-beratnya, karena ini terjadi bukan hanya satu kali tapi sudah berkali-kali,” Tandasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Andi Amin, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan penganiayaan tersebut.
“Benar, laporan sudah kami terima dan saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Ipda Andi.
Terpisah, dr. Nanda, dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn Sampang, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan visum terhadap korban. Namun, dirinya enggan memberikan keterangan lebih jauh.
“Kami tidak bisa memberikan secara detail, mas. Silakan langsung ke Humas saja,” pungkasnya singkat.
Kasus ini menyita perhatian publik setempat dan diharapkan dapat segera ditangani secara serius oleh pihak berwenang demi memastikan perlindungan terhadap korban serta proses hukum yang adil terhadap terduga pelaku.