SAMPANG, tretan.news – Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan yang penuh berkah. Umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan, menahan lapar dan dahaga demi meraih ridha-Nya. Namun, suasana puasa tidak mengurangi semangat sebagian orang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Salah satunya adalah Turhan Hasan, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura.
Meski dalam kondisi berpuasa, Turhan tetap berkomitmen tinggi untuk melaksanakan tugas penting yang diamanahkan kepadanya.
Ia mendatangi satu per satu rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) guna melakukan ground check Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Tugas ini dilaksanakan dalam rangka pemutakhiran data agar penyaluran bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat menjadi lebih akurat, tepat sasaran, dan transparan.
Sebanyak 477 KPM di wilayah binaannya menjadi sasaran verifikasi. Turhan memastikan seluruh data yang dikumpulkan sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
Ia menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proses ground check ini lebih cepat dari batas waktu yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial, yaitu akhir Maret 2025.
Meskipun faktanya di lapangan banyak hambatan mulai dari intensitas hujan mengguyur wilayah tersebut, bahkan terkendala jaringan yang sering troubel karena pada saat itu memang wilayah binaan nya itu jaringan memang jadi faktor utama.
“Tugas ini adalah amanah. Saya berusaha memberikan data yang seakurat mungkin karena ini menyangkut hak masyarakat. Apalagi sekarang semua bantuan sosial berbasis pada data DTSEN, jadi harus benar-benar valid,” ungkap Turhan di sela-sela kegiatannya melakukan pendataan, Sabtu (15/3/25).
Turhan juga menyampaikan Pelaksanaan ground check DTSEN ini merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional, yang ditetapkan pada 5 Februari 2025.
Seluruh program bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat dari berbagai lembaga kini mengacu pada DTSEN sebagai satu-satunya sumber data. Oleh karena itu, akurasi dan keakuratan data menjadi hal utama.
“Dengan kendala hujan dan jaringan tidak mendukung progres kami ini akan memakan waktu lama,”Jelas Turhan.
Lebih lanjut Turhan Kementerian Sosial telah menginstruksikan kepada seluruh SDM PKH di Indonesia untuk melakukan ground check DTSEN.
Tujuannya adalah melengkapi variabel data terkait keberadaan KPM, status aktif atau tidak aktif, serta mengisi variabel sebagai dasar pemeringkatan sesuai dengan 39 parameter yang telah ditetapkan.
Parameter tersebut diperoleh melalui pelatihan dari Badan Pusat Statistik (BPS) di masing-masing wilayah.
“Proses ground check ini menggunakan aplikasi SIKS-NG Mobile, di mana setiap SDM PKH bertanggung jawab penuh terhadap data yang diinput melalui akun pengguna masing-masing.” Tandasnya.
Dengan dedikasi seperti yang ditunjukkan oleh Turhan Hasan, diharapkan data DTSEN yang dihasilkan benar-benar dapat menjadi basis kebijakan sosial yang adil dan tepat sasaran di masa depan.