Di Kalibaru, Petani Cabai Merah Menjerit Lantaran Harganya Cuma Rp 5000 Ribu Perkilo

Berita, Daerah355 Dilihat

BANYUWANGI, tretan.news ~ Seluruh petani cabai merah Keriting, di wilayah Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjerit lantaran harga cabai mereka hari berganti hari terus anjlok. Seperti yang dialami Muhammad Sodik, petani asal Dusun Sumber Beringin, Desa Kalibarumanis harus menelan rasa pahit disebabkan harga cabai ditingkat petani cuma dihargai Rp 5 ribu perkilogramnya.

Muhammad Sodik, saat ditemui awak media Tretan News mengatakan jika harga cabai anjlok dimulai beberapa hari yang lalu, semula harga stabil di harga Rp20an ribu perkilo, terus tiap hari turun dengan harga Rp 20 ribu sampai Rp 7 ribu dan hari ini Sabtu ( 5/10/2024) harganya terjungkal sampai Rp 5 ribu Perkilogramnya.

“Bagaimana nasib petani ini mas?, tiap hari harganya terus menurun, padahal kurang lebih satu bulan cabai saya belum dipanen harganya masih normal Rp 20 ribu perkilonya. Dan terus turun dua tiga hari jadi belasan ribu, sekarang jadi Rp 5 ribu,” ujar Sodik saat ditemui di lahan pertanian miliknya yang berlokasi di Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo pada , Sabtu ( 5/10/ 2024) sekira pukul 12.42 WIB.

Ia juga mengatakan kalau harga cabai petani tidak kembali stabil dan anjlok seperti hari ini, yang jelas para petani merugi dan mengancam keberlangsungan hidup para petani.

“Entah gimana, harga kok hancur gini, ini entah bisa tanam apa enggak besok, yang pastinya modal utang bisa, buat makan apa,” ujarnya sambil tertunduk dengan wajah lesu.

“Sedangkan harga obat-obatan terus naik, ditambah harga pupuk, tenaga kerjanya sudah pasti Ini panen cuma dapet berapa, (Tenaga Pemanen), terus saya dapet apa pas mas? kembali ke biayanya saja syukur alhamdulillah, kalau rugi ya tekor mas?,” sambungnya.

Ia meminta dan berharap kepada Pemerintah agar dapat memberikan solusi terkait anjloknya harga cabai di Kabupaten Banyuwangi, sehingga petani tidak begitu merugi.

“Tolong kepada pemerintah agar dapat memberikan solusi atas anjloknya harga cabai kami, kami minta stabil bukan mahal sehingga masuk logika kita untuk menanam cabai di musim berikutnya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *