PASURUAN, tretan.news – Pemerintah Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, menggelar rembuk stunting sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya, Rabu (27/8/2025).
Rembuk stunting ini melibatkan pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan warga untuk merumuskan strategi pencegahan serta penanganan stunting.
Kepala Desa Legok, Nursalam SE, menegaskan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah desa dalam menekan angka stunting.
“Rembuk stunting ini penting agar kita bisa menyusun langkah nyata sekaligus memperkuat komitmen bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan forum ini juga diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pemenuhan gizi anak.
“Rembuk stunting ini menjadi dasar kebijakan program desa dengan fokus utama percepatan penurunan stunting,” pungkasnya.
Perwakilan Puskesmas Gempol yang hadir sebagai narasumber menjelaskan stunting bukan sekadar perawakan pendek, tetapi berkaitan dengan kekurangan asupan gizi sejak dini.
“Kerdil bisa karena faktor keturunan atau hormon, sedangkan stunting penyebab utamanya kurang asupan makanan,” ungkapnya.
Ia menekankan penyebab stunting salah satunya rendahnya pemberian ASI eksklusif.
“Banyak ibu tidak memberi ASI eksklusif karena ASI tidak keluar atau alasan kesibukan kerja,” paparnya.
Pihaknya berharap Desa Legok dapat mencapai zero stunting, meski masih ada pekerjaan rumah karena kasus umumnya baru terdeteksi saat anak berusia dua tahun.