SURABAYA, tretan.news – Ketegangan Surabaya belum sepenuhnya reda usai terbakarnya Grahadi dan sejumlah pos polisi. Namun di tengah situasi rawan itu, Gerakan Rakyat Jawa Timur Menggugat justru menghadirkan kabar yang menyejukkan: aksi unjuk rasa yang dijadwalkan Rabu (3/9) resmi ditunda.
Keputusan ini lahir setelah Cak Soleh, pengacara sekaligus mantan aktivis PRD, berdialog dengan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudi Saladin serta Sekdaprov Jatim Adi Karyono.
“Kami tetap akan melanjutkan perjuangan, tapi bukan dengan cara menambah luka kota,” tegasnya.
Gerakan ini tetap berpegang pada tiga tuntutan: penghapusan tunggakan pajak bermotor, pengusutan dana hibah Rp 12 triliun, dan penghapusan pungutan liar di sekolah-sekolah.
Namun yang lebih penting, mereka menunjukkan bahwa perjuangan bisa lahir dari sikap dewasa: menunda demi keselamatan rakyat banyak.
Di saat banyak pihak larut dalam amarah, Gerakan Rakyat Jatim Menggugat justru mengajarkan bahwa kekuatan sejati terletak pada keberanian menahan diri.
Kota yang lelah butuh kesejukan dan gerakan rakyat bisa menjadi sumber inspirasi, bukan sumber luka baru.
Rokimdakas
2 September 2025