BANGKALAN, tretan.news – RASA duka mendalam masih menyelimuti keluarga santri asal Bangkalan yang menjadi korban tragedi ambruknya bangunan pondok pesantren di Sidoarjo. Sebagai bentuk empati dan kepedulian,
Bupati Bangkalan Lukman Hakim bersama Wakil Bupati H. Moh. Fauzan Ja’far kembali melakukan kunjungan langsung ke rumah para korban, Selasa (14/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Bupati dan rombongan mendatangi empat rumah duka, masing-masing dua di Kecamatan Kamal dan dua di Kecamatan Labang.
Keempat korban tersebut adalah:
Kecamatan Kamal:
1. Moh. Royhan Mustofa (17), asal Kampung Karang Anyar, Desa Banyuajuh.
2. Mohammad Anas Fahmi (15), asal Kampung Karang Anyar, Desa Banyuajuh.
Kecamatan Labang:
1. M. Haikal Ridwan (14), asal Dusun Barat Leke, Desa Sendang Dajah.
2. Ach. Haikal Fadil Alfatih (12), asal Dusun Temor Leke, Desa Sendang Dajah.
Selain menyampaikan belasungkawa secara langsung, Bupati juga menyerahkan bantuan berupa uang duka dan logistik kepada keluarga korban sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Bantuan tersebut meliputi selimut, matras, kasur lipat, perlengkapan dapur, perlengkapan kebersihan, perlengkapan balita, makanan siap saji, serta tambahan gizi. Ada juga bantuan sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
Dalam kesempatan itu, Bupati Lukman Hakim menyampaikan bahwa kehadiran pemerintah daerah bukan hanya untuk menyampaikan duka, tetapi juga sebagai wujud tanggung jawab moral dan komitmen nyata untuk meningkatkan keselamatan di lingkungan pendidikan, khususnya pondok pesantren.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Anak-anak kita yang wafat bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tapi juga bagi kita semua di Bangkalan. Karena itu, kami ingin memastikan kejadian serupa tidak terulang,” ujar Bupati Lukman Hakim.
Bupati menegaskan bahwa kunjungan ini juga menjadi pengingat dan dorongan bagi Pemkab Bangkalan untuk mempercepat program pendataan dan pemeriksaan struktur bangunan pondok pesantren yang sebelumnya telah dimulai di Pondok Pesantren Nurul Kholil, Senin (13/10/2025).
“Kemarin kami sudah mulai melakukan pengecekan struktur bangunan di sejumlah pondok. Hasilnya, ada yang sudah sesuai standar, namun ada juga yang perlu pembenahan, terutama di instalasi listrik dan sistem keamanan. Langkah ini akan terus kami lanjutkan agar seluruh santri di Bangkalan belajar di tempat yang aman,” tegasnya.
Wakil Bupati Bangkalan, Moh. Fauzan Ja’far, yang turut mendampingi, menambahkan bahwa pemerintah akan terus hadir mendampingi masyarakat, baik dalam situasi duka maupun dalam upaya pencegahan ke depan.
“Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Pemerintah daerah akan terus memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan para santri, karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Dengan langkah cepat dan kepedulian yang ditunjukkan, Pemkab Bangkalan berkomitmen menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga untuk memperkuat pengawasan, keamanan, dan standar bangunan pondok pesantren di seluruh wilayah Bangkalan.