Beredarnya Isu Tak Sedap!! Begini Ucap Wali Murid SDN Taddan II Sampang!!

Berita406 Dilihat

Sampang, tretan.news – Beredarnya isu tak sedap dan sempat terjadi beberapa waktu di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sekolah Dasar Negeri (SDN) Taddan II, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.

 

Kabar tersebut lantaran adanya miskomunikasi, akhirnya reda dan selesai, setelah terlaksananya pembagian uang tabungan, kepada sejumlah wali murid.

 

Hal tersebut, diungkapkan oleh Rusdi selaku salah satu Wali Murid kelas 4 SDN setempat. Ia mengaku lega serta salah sangka lantaran penundaan pembagian uang tabungan tersebut.

 

Rusdi juga menyampaikan bahwa sejumlah uang tabungan itu, telah dibagikan oleh pihak sekolah dengan sukses dan lancar, lebih tepatnya dilaksanakan dua hari setelah penyerahan buku raport.

 

“Memang benar, semua uang tabungan anak kami sudah diserahkan semuanya. Total tabungan anak kami sebanyak Rp. 1.400.000, Alhamdulillah yang saya terima sesuai”, singkat Rusdi, Sabtu (29/6/2024).

 

Perasaan yang sama, juga dirasakan oleh Suwarti selaku Kepala Sekolah (Kepsek) UPTD SDN Taddan II, Kecamatan Camplong. Dirinya menjelaskan, salah satu faktor penyebab kericuhan yang terjadi, dikarenakan adanya miskomunikasi dan kesalahpahaman saja.

 

“Alhamdulillah semua para orang tua murid, yang anak-anaknya menabung, saya pastikan semuanya sudah menerima uang tabungan, pada Senin (24/06) lalu. Kami meminta maaf, apabila kejadian kemarin sempat menjadi sorotan dan perhatian publik. Saya juga akan berupaya, membenahi semua kesalahpaman yang ada di internal kami”, katanya, saat melalui via seluler.

 

Lanjut Suwarti, uang tabungan muridnya sebanyak Rp. 494 juta tersebut, selama ini tidak pernah disalahgunakannya, terlebih digunakan untuk keperluan pribadi, bahkan demi memperkaya diri. Suwarti juga menjelaskan, demi rasa aman serta tanggung jawab, dia sengaja menyimpan uang tabungan para pelajar tersebut, di salah satu koperasi yang sudah dikenalnya sejak lama.

 

“Uang tabungan tersebut, bukan dititipkan ke perorangan atau individu. Selama ini, uang itu saya simpan di koperasi simpan pinjam, yang secara kebetulan, teman saya merupakan salah satu karyawan di koperasi yang dimaksud, bahkan dia (teman saya) adalah pemilik salah satu perusahaan travel biro perjalanan haji dan umrah di Kabupaten Pamekasan,” jelasnya.

 

Untuk diketahui, dugaan kesalahpahaman tersebut, juga pernah diungkapkan oleh salah satu Guru Agama, Hairul Anam usai terjadinya kericuhan yang dilakukan para wali murid, lantaran perasaan kecewa karena tak mendapatkan sejumlah uang tabungan milik anak-anak mereka.

 

Miskomunikasi yang terjadi, mengenai simpang siur informasi pembagian uang tabungan para pelajar, yang seperti biasa tiap tahunnya akan dibagikan secara bersamaan dengan penyerahan raport para siswa-siswi. Namun, setelah mereka mengetahui adanya info penundaan pembagian uang tabungan tersebut. Selain merasa kecewa, beberapa diantara wali murid ada yang langsung menduga, serta menyimpulkan jika uang tabungan yang dimaksud telah dibawa lari.

“Baik secara perorangan ataupun di group WhatsApp, kami tidak pernah mengumumkan akan membagikan uang tabungan pada hari ini kepada para wali murid. Entah, mereka bisa dapat info dari siapa. Meskipun, memang sepert biasa dari dulunya, pembagian uang tabungan, akan dibagikan bersamaan dengan penyerahan raport”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *