GRESIK, tretan.news – Senin (7/10) menjadi hari bersejarah bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik, dengan dilantik dan diambilnya sumpah jabatan empat pimpinan untuk periode 2024-2029.
Prosesi pengambilan sumpah ini menandai dimulainya era baru dalam kepemimpinan legislatif di Gresik, dengan tantangan dan harapan yang besar di depan mata.
Muhammad Syahrul Munir dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi menduduki posisi ketua DPRD Gresik. Mendampinginya sebagai wakil ketua adalah Lutfi Dhawam dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Mujid Riduan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Ahmad Nurhamim dari Partai Golongan Karya (Golkar). Keempat tokoh ini siap mengemban amanah rakyat Gresik untuk lima tahun ke depan.
Usai pengambilan sumpah, Syahrul Munir langsung memaparkan agenda-agenda krusial yang harus segera ditangani.
“Kami akan melaksanakan tugas sesuai tahapan dan regulasi yang ada, mulai dari pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), penyusunan Tata Tertib (Tatib), hingga pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk tahun 2025,” jelasnya.
Pembentukan AKD menjadi prioritas utama, mencakup susunan komisi-komisi, Badan Anggaran, Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda),
Badan Musyawarah (Banmus), dan struktur pendukung lainnya. Selain itu, pengesahan tata tertib baru untuk periode 2024-2029 juga menjadi agenda mendesak yang harus diselesaikan.
Namun, yang menjadi sorotan utama adalah pembahasan KUA-PPAS APBD 2025. Syahrul menegaskan bahwa sesuai regulasi, anggaran tahun depan harus disahkan paling lambat November mendatang.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap APBD 2024. Jika kondisinya sehat, tentu akan menjadi proyeksi yang baik untuk APBD 2025. Namun, jika ada kendala, hal tersebut akan menjadi pertimbangan dan berpengaruh pada perencanaan anggaran tahun depan,” ujarnya.
Dalam penyusunan APBD 2025, Syahrul menekankan pentingnya realisasi pendapatan dan belanja yang rasional. Ia juga menyoroti perlunya kolaborasi kolektif dan kolegial dalam menentukan program-program prioritas.
“Komitmen kami adalah mengawal agar APBD tetap sehat dan pada akhirnya membawa kesejahteraan bagi masyarakat Gresik,” tegas politisi muda PKB tersebut.
Senada dengan Syahrul, para wakil ketua DPRD Gresik juga menyuarakan komitmen yang sama. Mereka menekankan pentingnya sinergi antara pihak legislatif dan eksekutif dalam memastikan alokasi APBD 2025 yang proporsional dan sehat. Optimisme tinggi disuarakan bahwa proses pembahasan akan dapat diselesaikan tepat waktu, meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah ringan.
Pelantikan empat pimpinan DPRD Gresik ini bukan hanya seremoni formal belaka, tetapi juga momen krusial yang menandai dimulainya tanggung jawab besar dalam mengawal pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Gresik. Dengan kombinasi pengalaman dan semangat baru dari para pimpinan terpilih, harapan masyarakat Gresik untuk kemajuan daerah dan peningkatan kualitas hidup semakin tinggi.
Masyarakat Gresik kini menantikan langkah-langkah konkret dari jajaran pimpinan DPRD yang baru dalam mewujudkan janji-janji mereka. Transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan pada kepentingan rakyat akan menjadi kunci keberhasilan kepemimpinan DPRD Gresik periode 2024-2029 dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan ke depan.