Atasi Banjir, DPUPRPKP Kota Malang Kebut Pembangunan Saluran Drainase Perkotaan

Malang Raya, tretan.news – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman) DPUPRPKP Kota Malang pertengahan tahun ini telah mengebut beberapa proyek saluran drainase perkotaan di beberapa tempat.

Menurut informasi yang di terima oleh media ini DPUPRKP Kota Malang telah melaunching kurang lebih 26 paket .
Pekerjaan saluran drainase perkotaan tersebut guna menanggulangi beberapa titik yang selama ini menjadi langganan banjir.

Pantauan dari media ini berapa titik yang sudah dikerjakan yakni jln Warinoi, jln Gilimanuk, jln Janti selatan, dan jln teluk pelabuhan ratu serta beberapa titik lainnya.

Kepala Dinas PUPRKP Kota Malang, Drs. R. Dandung Julhardjanto menjelaskan, dengan keperluan drainase untuk atasi banjir, langkah yang di ambil yaitu, membuat jaringan utama termasuk jaringan sekunder dan tersier yang sudah tersistem.

 Jadi untuk titik-titik genangan yang menjadi langganan banjir, sudah mulai kita uraikan, lewat pembangunan saluran utama yang baru, dan nanti bisa di kembangkan ke jaringan sekunder dan tersier nya” terang nya ketika di temui, pada Senin (12/8/2024).

Pembangunan kali ini, lanjut Dandung di sesuaikan dengan kebutuhan, yang mengacu kepada Q tahunan (banjir tahunan), yang di tuangkan di master plan sesuai dengan perhitungan hidrologi.

“Dari perhitungan itulah, nanti ketemu dimensi yang di butuhkan dan di Combat dengan eksisting yang ada, ketemulah dengan dimensi yang di butuhkan, apakah di perlukan untuk pembangunan saluran utama” lanjutnya.

Sebagai informasi, bahwa sebagian kota Malang, adalah saluran irigasi yang beralih fungsi sebagai dehinase, kemudian di tambah lagi dengan limpasan permukaan tentunya terjadi luapan air dan terjadilah genangan.

Dalam menangani hal itu Dinas tersebut mencoba secara ekosistem, di buatkan saluran utama terlebih dahulu, yaitu drainase khusus untuk pembuangan limpasan permukaan dan air kotor. Kemudian di lakukan pengembangan ke jaringan-jaringan yang di konektting kan ke perumahan-perumahan dasier ke sekunder, sekunder ke saluran utama, dan kemudian (Otentikasi Tunggal) Oten nya bisa di tentukan misalnya ke kali Brantas.

Harapnya sesuai dengan rencana pada tahun 2028 ialah zero genangan, pihaknya terus berupaya menuju, zero genangan. Dengan terus melakukan upaya kepada provinsi agar bisa di perhatikan supaya zero genangan (tidak ada genangan yang lebih dari 50 cm) bisa tercapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *