Alumni dan Warga Gunung Eleh Persembahkan Rumah untuk Anak Mendiang Kiai Fauzi Abbes

Berita, Daerah, Religi, Sosial79 Dilihat

SAMPANG, tretan.news – Suasana haru menyelimuti Dusun Bangsal, Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura. Ratusan warga bersama para alumni dan simpatisan Pondok Pesantren (PP) Roudlatul Ulum Jalin berkumpul dalam acara tasyakuran sekaligus peresmian rumah baru bagi lima anak yatim, putra dan putri dari almarhum KH. Fauzi Abbes Syafii.

Acara yang digelar di halaman rumah keluarga almarhum itu dihadiri sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, alumni pondok pesantren, serta warga setempat. Suasana penuh kehangatan dan keikhlasan terpancar dari wajah para tamu yang datang untuk berbagi kebahagiaan dan doa.

 

Almarhum KH. Fauzi Abbes Syafii semasa hidupnya dikenal sebagai guru besar sekaligus pengasuh PP Roudlatul Ulum Jalin yang sangat dihormati. Sejak beliau wafat pada tahun 2020, keluarga yang ditinggalkan terutama kelima anaknya menjalani kehidupan sederhana tanpa kehadiran sosok ayah.

Bahkan, sang anak bungsu belum sempat melihat wajah ayahnya karena masih dalam kandungan ketika almarhum berpulang.

Keprihatinan melihat kondisi rumah keluarga almarhum yang tidak layak huni dan hanya memiliki satu kamar menggugah hati para alumni, simpatisan, dan warga desa.

Dengan semangat gotong royong, mereka bahu-membahu membangun rumah baru berukuran 7×12 meter untuk keluarga tersebut. Dalam waktu sekitar tiga bulan, rumah impian itu akhirnya berdiri kokoh dan diresmikan melalui acara tasyakuran penuh syukur.

Abdul Muin, salah satu koordinator lapangan, mengungkapkan bahwa total biaya pembangunan mencapai sekitar Rp200 juta, seluruhnya berasal dari donasi para alumni, simpatisan, serta warga sekitar yang turut membantu dengan tenaga, materi, maupun doa.

“Seluruh biaya tasyakuran dan pembangunan rumah ini murni dari sumbangan masyarakat dan para donatur. Ada yang menyumbang uang, ayam, beras, bahkan bahan makanan. Semua dilakukan dengan ikhlas. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan pahala yang berlipat,” ujar Abdul Muin dengan mata berkaca-kaca.

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan Sholawat Nariyah sebanyak 4.444 kali, diikuti lantunan hadrah dari grup Mashonar, serta pembacaan Yasin dan tahlil bersama.

Puncak acara terjadi saat penyerahan simbolis kunci rumah kepada ibu dari kelima anak yatim, yang disambut dengan tangis haru seluruh hadirin.

Perwakilan dari keluarga besar Pondok Pesantren Roudlatul Ulum Jalin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas kepedulian semua pihak.

“Kami tidak bisa membalas apa-apa selain doa. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan para dermawan dengan pahala dan keberkahan dunia akhirat,” ungkap salah satu perwakilan keluarga dengan suara bergetar.

Momen ini menjadi bukti nyata bahwa nilai kepedulian dan gotong royong masih hidup kuat di tengah masyarakat. Di balik kesederhanaan acara, tersimpan pesan mendalam bahwa setiap kebaikan yang dilakukan bersama akan membawa kebahagiaan bagi banyak orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *