MALANG, tretan.news – Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah kabupaten Malang sebabkan Jalan Lintas Selatan ( JLS) Malang – Blitar terputus akibat longsor tepatnya di kelok 9 Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.
Akses jalan raya Malang – Blitar, tepatnya Jalan Lingkar Selatan (JLS) tersebut mengalami amblas (longsor) dengan lebar lebih dari 10
meter.
“Benar, di JLS amblas sepanjang 10 meter. Lokasinya masuk Desa Sumberoto arah ke Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo,”ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Malang, R. Ichwanul Muslimin, saat di konfirmasi awak media, Rabu (11/12/2024).
Menurut Ichwanul, dugaan sementara, peristiwa jalan ambles ini terjadi karena faktor tanah di kawasan JLS itu, mengalami pergerakan.
“Penyebabnya kemungkinan tanahnya gerak ya. Kalau longsor kan biasanya satu titik saja. Meski ada saluran air tapi karena tanahnya gerak mengakibatkan jalur lintas selatan amblas,” terangnya.
“Pihak kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional. “Sesuai SK Bupati per tanggal 1 Desember 2024 kita lakukan siaga tanggap darurat di Kabupaten Malang,” imbuhnya.
Di sisi lain, dengan adanya tanah longsor yang terjadi di Jalur Lintas Selatan ( JLS) yang mengakibatkan akses jalan raya Malang – Blitar terputus, pihak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang merespon cepat dengan melaporkan kerusakan dan longsor, serta putus sepanjang puluhan meter, kepada Perencana dan Pengawasan Jalan Nasioanal (P2JN) guna menindaklanjuti kerusakan tersebut.
“Kejadian itu terjadi pada Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 03.00, kerusakan itu sudah kami laporkan ke P2JN, karena jalan itu merupakan jalan Nasional,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma,ST.MT.
saat dikonfirmasi, Rabu (11/12/2024).Untuk itu, dirinya berharap P2JN untuk segera menindaklanjuti kejadian tersebut. “Saya tidak berani berstatement terlalu jauh, itu kewenangan P2JN, tapi berdasarkan informasi dari P2JN, saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan analisa tingkat kerusakan jalan dan akan segera dilakukan tindakan penanganan.
“Kami sedang menunggu hasil assesment dari P2JN, karena jalur JLS tersebut merupakan proyek Nasional. Sehingga ketika terjadi kerusakan pada jalan itu, maka DPUBM melaporkan kepada P2JN,” tandasnya.