GRESIK, Tretan.News — Yayasan Majelis Ta’lim Ahlus Sakinah kembali menggelar kegiatan sosial khitan massal ke-13 yang berlangsung di Lantai 2 Musholla Ahlus Sakinah, Kecamatan Kebomas, Sabtu (21/12/2025). Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 100 anak dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Selain berasal dari Kabupaten Gresik, peserta khitan massal juga datang dari Lamongan, Surabaya, Malang, hingga Lumajang. Kegiatan ini menjadi bagian dari program rutin yayasan yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.
Dalam pelaksanaannya, yayasan bekerja sama dengan tenaga medis profesional dari RS Graha Husada. Proses khitan menggunakan metode ring, yang dinilai lebih aman dan meminimalkan rasa nyeri, sehingga anak dapat lebih cepat pulih dan beraktivitas kembali.
Ketua Yayasan Majelis Ta’lim Ahlus Sakinah, Nurlaili Utami, mengatakan bahwa khitan massal ini tidak hanya bertujuan membantu masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pembentukan generasi yang sehat dan berkarakter.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin berkontribusi menyiapkan generasi yang sehat, kuat, dan memiliki dasar keagamaan yang baik. Ini adalah bentuk komitmen yayasan dalam pengabdian sosial dan pendidikan umat,” ujar Nurlaili.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Pembina Yayasan Majelis Ta’lim Ahlus Sakinah sekaligus Ketua Muslimat NU Gresik, Nyai Hj. Aliyah Ghozali, M.Pd.I. Ia mengapresiasi sinergi antara yayasan, tenaga medis, donatur, dan masyarakat dalam mendukung kegiatan sosial tersebut.
“Kegiatan seperti ini menunjukkan kepedulian bersama terhadap kesehatan dan masa depan anak-anak. Kolaborasi semua pihak menjadi kunci keberhasilan acara ini,” tuturnya.
Selain layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima paket santunan berupa uang saku, perlengkapan ibadah, serta celana khitan untuk menunjang kenyamanan pasca tindakan medis.
Panitia menyebutkan, keberhasilan pelaksanaan khitan massal ke-13 ini tidak terlepas dari dukungan para donatur perorangan serta sejumlah perusahaan di wilayah Gresik yang turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan keagamaan tersebut.
