Banjir Melanda Kota Malang, Pemkot Fokus Normalisasi Sungai dan Drainase

Berita, Investigasi37 Dilihat

MALANG, Tretan.News, Sejumlah Wilayah di Kota Malang teredam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi pada Kamis ( 4 /12/2025), Hal ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota( Pemkot)Malang

Salah satu upaya Pemkot Malang untuk menangani terjadinya banjir yakni dengan melakukan normalisasi sungai dan saluran drainase di titik-titik rawan terjadi banjir.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang terdampak banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kota Malang pada Kamis (4/12) sore kemarin.

“Mohon maaf, upaya-upaya reaksi cepat dan penanggulangan akan terus kami lakukan. Sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan bencana, khususnya di musim penghujan ini,” ucapnya, pada awak media, Jumat (5/12/2025).

Wahyu menuturkan, banjir diperkirakan disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang turun secara merata membuat air meluber sebab belum terakomodir menuju sungai utama karena belum rampungnya perbaikan drainase di Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), ditambah dengan adanya sumbatan di beberapa titik.

“Jadi hujan intensitas tinggi ini, tidak hanya terjadi di wilayah Kota Malang, tetapi juga di daerah bagian atas, sehingga aliran air yang masuk ke kota menjadi sangat deras,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Wahyu , diperparah dengan banyaknya titik saluran air, yang mengalami pendangkalan hingga tersumbat.

“Jika intensitas hujan berada pada kondisi normal, seharusnya tidak akan terjadi banjir. Namun, hujan ekstrem yang terjadi kemarin di luar skenario perhitungan normal,” terangnya.

Terlebih, BMKG memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Desember, untuk itu Pemkot Malang terus melakukan upaya penanganan banjir secara bertahap.

Selain proyek drainase di Soehat, awal tahun depan Pemkot juga akan melanjutkan perbaikan drainase di Jalan Bondowoso. Bahkan, juga akan melakukan penertiban bangunan liar yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

“InsyaAllah kalau Soehat sudah selesai, lalu Bondowoso awal tahun depan juga diselesaikan, banjir tahun depan akan sangat terkurangi meskipun belum 100 persen, selain itu kami juga akan melakukan penertiban bangunan liar sebagai salah satu upaya penanganan banjir,” Tegas Wahyu.

Wahyu juga menegaskan, Selain penanganan teknis, Pemkot Malang berencana melakukan sodetan air di sejumlah titik rawan banjir, seperti di sekitar Kelurahan Lowokwaru, Jalan Kedawung, dan Sudimoro.

Menurutnya, langkah ini diperlukan mengingat debit air di Bozem Tunggulwulung saja sudah terlihat sangat tinggi, menandakan volume air dari hulu memang besar.

“Kami dari Pemkot Malang juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kejadian banjir tersebut. Kami terus bergerak dan berupaya melakukan normalisasi, kami juga mengerahkam camat dan lurah, untuk membantu bergerak mengajak masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di aliran air,” tegasnya.

Untuk penanganan sementara, Pemkot Malang saat ini melakukan normalisasi sungai dan saluran drainase di titik-titik rawan. Dari hasil peninjauannya, Wahyu menemukan banyak sampah rumah tangga yang menyumbat saluran dan terbawa masuk ke rumah warga saat banjir.

Ia menyebut, genangan setinggi sekitar 1,5 meter yang sempat terjadi hanya berlangsung sekitar 30 menit dan surut kurang dari satu jam. Meski demikian, dampak lumpur dan sampah yang tersisa cukup mengganggu aktivitas warga.

“Banjir meluber di jalan utama itu karena salurannya mampet. Kami cek sendiri, isinya kotoran (sampah rumah tangga, red) semua. Saat ini kami segera melakukan normalisasi. Tapi kalau masyarakat masih membuang sampah ke saluran, ya akan terulang lagi. Ini butuh kesadaran bersama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *