Festival Sendratasik Pasuruan Hadirkan 8 Sanggar, Suguhkan Karya Seni Memukau

Berita, Budaya, Daerah162 Dilihat

PASURUAN, tretan.news — Festival Sendratasik (seni drama, tari, dan musik) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Pasuruan berlangsung meriah di kawasan Wisata Sumber Air Panas Wong Pulungan, Desa Kepulungan, Gempol, Kamis (20/11/2025).

Sebanyak delapan sanggar dan sekolah unjuk karya terbaik mereka dalam ajang seni tahunan ini.

Peserta yang tampil meliputi Srikandi Santri, Sanggar Bhinneka, Sanggar Satria Srikandi, SMA Negeri 1 Purwosari, Sketdarya SMK 1 Sukorejo, Sanggar Prapanca, Sanggar Srigati, serta Teater Kita dari SMA Negeri 1 Pandaan.

Pembukaan festival dimeriahkan pertunjukan kesenian tradisi loro pangkon yang dikenal sarat filosofi tentang nilai moral dan relasi kehidupan.

Usai pembukaan, delapan peserta naik panggung secara bergantian menampilkan karya seni teater, tari, hingga musik yang memikat penonton. Dari hasil penjurian, Sanggar Prapanca berhasil meraih gelar juara.

Suasana festival semakin hidup ketika grup kesenian Turonggo Seto Kinasih dari Prigen tampil sebagai penghibur penutup.

Kepala Dispendikbud Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti, mengapresiasi kuatnya karakter seni yang ditampilkan dalam pertunjukan pembuka. Ia menekankan pentingnya regenerasi pelaku seni tradisi.

“Anak-anak generasi setelah kita harus tetap tahu apa saja yang kita miliki di Pasuruan. Kita punya wisata luar biasa seperti Sumber Air Panas ini. Jangan sampai bisa tampil di Tokyo Festival, misalnya, tapi di wisata sendiri malah tidak tahu,” ujarnya.

Tri menjelaskan bahwa festival ini merupakan gagasan bersama antara Dispendikbud dan para seniman untuk menggali kembali potensi seni budaya di tiap kecamatan.

Idealnya, kegiatan ini dapat diikuti 24 peserta dari seluruh kecamatan, namun anggaran yang terbatas membuat pelaksanaannya baru dapat menghadirkan delapan peserta.

“Ini sudah menjadi langkah awal yang baik. Ke depan kami berharap bidang kebudayaan yang akan digabung dengan pariwisata menjadi Disbudpar bisa terus melestarikan kegiatan seperti ini,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kepulungan, Didik Hartono, menyambut antusias terpilihnya desa mereka sebagai lokasi festival. Menurutnya, kegiatan ini membawa dampak ekonomi bagi warga.

“Pelaku UMKM di desa kami otomatis ikut laris manis. Pemerintah desa siap mendukung majunya seni dan budaya di Kabupaten Pasuruan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *