Pupuk Bersubsidi Sulit Didapat, Kelompok Tani Banjarbillah Dinilai Tak Berfungsi

Berita, Investigasi200 Dilihat

GRESIK, tretan.news – Masyarakat Desa Banjarbillah Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang. kembali mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi yang seharusnya menjadi penunjang utama kegiatan pertanian.

Ironisnya, keluhan ini muncul meskipun di desa sudah terbentuk beberapa kelompok tani yang bertugas mengatur dan menyalurkan kebutuhan pupuk bagi para petani.

Sejumlah warga menilai keberadaan kelompok tani hingga saat ini belum memberikan manfaat yang signifikan. Distribusi pupuk dinilai tidak merata, sering terlambat, dan Harga pupuk terlalu tinggi bahkan beberapa petani tidak mendapatkan jatah sama sekali.

Berdasarkan informasi yang di terima para petani yang ada di Desa Banjarbillah dari Dusun Mokos, Dusun Kanderruh, Dusun Sabiyan, Dusun Paka’an Sampai Dusun Palenggian. menjelaskan bahwa setiap musim tanam padi mereka selalu menghadapi problem serupa.

“Kami ini petani. Harusnya kelompok tani bisa membantu kami dapat pupuk tepat waktu dan Harga Setabil. Tapi kenyataannya pupuk masih langka dan kami sering harus membeli yang non-subsidi dengan harga mahal, dengan adanya kelompok tani sepertinya di buat ajang bisnis untuk pengelolaan pupuk” keluhnya. Kamis, 20/11/2025

Keluhan yang sama juga datang dari petani lain yang menilai bahwa data penerima pupuk tidak akurat. Banyak petani aktif yang tidak terdaftar, sementara sebagian lahan tidak tercatat dengan benar sehingga jatah pupuk tidak sesuai kebutuhan.

Menanggapi hal tersebut, Pj. Kepala Desa Banjarbillah, Suratno, membenarkan adanya laporan dari masyarakat dan berjanji akan memanggil seluruh pengurus kelompok tani untuk melakukan evaluasi total.

“Kami tidak ingin petani dirugikan.Saya selaku PJ Kepala Desa Banjarbillah sudah mengingatkan ke semua kelompok tani yang ada di Desa Banjarbillah Semua masyarakat harus mendapatkan pupuk subsidi dengan merata jangan sampai masyarakat membeli yang non subsidi” tegasnya.

Pemerintah desa juga berencana meningkatkan transparansi penyaluran pupuk, termasuk membuka ruang pengaduan bagi masyarakat jika terjadi ketidakberesan dalam pembagian.

Para petani berharap permasalahan pupuk ini segera ditangani secara serius, mengingat pertanian menjadi sumber penghidupan utama bagi mayoritas warga Desa Banjarbillah.

Mereka meminta agar kelompok tani benar-benar menjalankan fungsinya dan tidak hanya sekadar ada di atas kertas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *