Ribuan Pelajar dan Santri Semarakkan Kirab Resolusi Jihad di Simokerto Peringati Hari Santri Nasional 2025

Berita, Religi, Sosial61 Dilihat

SURABAYA, tretan.news – Ribuan pelajar dan santri dari berbagai sekolah serta pesantren di Kecamatan Simokerto, Surabaya, tumpah ruah di jalanan mengikuti Kirab Resolusi Jihad dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Sabtu (25/10).

Dengan mengenakan atribut khas santri dan membawa bendera merah putih serta bendera organisasi, para peserta mengekspresikan semangat cinta tanah air dan komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Acara ini secara resmi dibuka dan dilepas oleh Rais Syuriah MWCNU Kecamatan Simokerto, KH.Ir.Abdullah Hamsyi, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran santri dalam menjaga semangat kebangsaan dan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil‘alamin.

“Kirab ini bukan sekadar pawai, melainkan wujud nyata semangat santri untuk meneladani perjuangan para ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad,” ujar Gus Dullah dalam sambutannya.

Kirab yang diinisiasi oleh MWC NU Simokerto, bekerja sama dengan PAC PERGUNU serta Banom NU se-Kecamatan Simokerto, diikuti oleh ribuan pelajar dan santri dari berbagai lembaga pendidikan, antara lain:

– RA-MI-MTs-MA Miftachul Ulum
– RA-MI-MTs Ibnu Husain
– MI Darus Sa’adah
– MI Nurul Huda 1
– SMP-MA Darus Salam
– SD Bustanul Huda
– MTs-MA Hasanuddin
– TK-SD-SMP-SMA Nurul Huda
– TK-SD-SMP Gufron Faqih
– TK-MI Adipura
– RA-MI Darul Hijrah
– Darut Ta’lim Annawawi
serta seluruh Banom dan Badan Otonom NU di Kecamatan Simokerto, termasuk:
PAC Muslimat, PAC Ansor, PAC Fatayat, PAC Pagar Nusa, dan PAC IPNU-IPPNU Simokerto.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Forkopimda Kecamatan Simokerto. Turut hadir pula perwakilan PAC Muhammadiyah dan PAC LDII Kecamatan Simokerto, yang bersama-sama menyambut dan memberi apresiasi atas pelaksanaan kirab sebagai simbol kerukunan antarormas Islam di wilayah tersebut.

Masyarakat tampak antusias berdiri di tepi jalan, menyaksikan rangkaian kirab yang berlangsung meriah namun tertib. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan penguatan semangat kebangsaan di kalangan pelajar, santri, dan masyarakat luas.

“Santri harus terus menjadi garda depan penjaga moral bangsa, meneruskan perjuangan para kiai dan ulama,” tutup Gus Dullah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *