PASURUAN, tretan.news – Warga Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, tak lama lagi akan menikmati jaringan gas bumi (jargas) untuk kebutuhan rumah tangga.
Program ini menjadi langkah awal pemerintah dalam menghadirkan energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
Senin (20/10/2025), dua perwakilan desa dari seluruh wilayah Gempol mengikuti rapat koordinasi pra-survei penyusunan Front End Engineering Design for Construction (FEEDC) jargas di Aula Kecamatan Gempol.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Gempol Hadi Mulyono, Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Pasuruan Dian, serta pakar migas dari Balai Besar Pengujian Migas (Lemigas) Nofrizal Syamsudin.
Camat Gempol, Hadi Mulyono, menyampaikan bahwa jaringan gas akan menjadi alternatif energi yang lebih murah dibanding LPG dan diharapkan bisa segera dinikmati masyarakat.
“Tidak semua daerah punya jaringan gas. Di Kabupaten Pasuruan baru Pandaan dan Sukorejo. Tahun ini ada empat kecamatan yang disiapkan, yakni Gempol, Beji, Bangil, dan Kraton. Insyaallah tak lama lagi jaringan gas bisa dinikmati rumah tangga,” ujarnya.
Sementara itu, Dian, Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Pasuruan, menjelaskan kegiatan tersebut merupakan tahap awal sebelum tim Kementerian ESDM melakukan survei lapangan.
“Kami memfasilitasi tim dari kementerian untuk masuk ke empat kecamatan. Hari ini Gempol dan Bangil jadi yang pertama. Tim survei nanti akan mendatangi wilayah dan rumah warga, jadi mohon informasi ini diteruskan ke masyarakat,” terangnya.
Dari sisi teknis, Nofrizal Syamsudin dari Lemigas mengungkapkan bahwa Pasuruan menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Jawa Timur yang mendapat proyek FEED dan DEDC jargas tahun ini, bersama Jombang dan Lamongan.
“Harapannya, masyarakat bisa memberi dukungan penuh agar pelaksanaan di lapangan berjalan maksimal,” ujarnya.
Menurutnya, jargas jauh lebih hemat dan aman dibanding LPG. Konsumsi bulanan jargas rata-rata hanya sekitar Rp51 ribu, atau lebih hemat 23 persen dibanding LPG 3 kilogram yang menelan biaya sekitar Rp66 ribu per bulan. Bahkan, dibanding LPG 12–15 kilogram, penghematan bisa mencapai 36 persen.
Selain lebih ekonomis, jargas juga ramah lingkungan karena beremisi rendah dan dapat digunakan 24 jam tanpa khawatir kehabisan pasokan.
“Pastinya lebih aman, karena tekanan gas lebih rendah daripada LPG. Jadi kalau ada kebocoran, gas cepat menguap di udara,” paparnya.
Jika seluruh tahapan survei dan evaluasi berjalan lancar, warga Gempol diproyeksikan segera menikmati layanan jargas dalam waktu dekat.
“Biasanya seminggu setelah koordinasi hari ini, tim survei sudah mulai turun ke lokasi,” pungkas Nofrizal.