Hari Kesaktian Pancasila: Laskar Tretan Perjuangan Serukan Penguatan Nilai Kebangsaan dan Persatuan di Era Digitalisasi

Berita140 Dilihat

SURABAYA, tretan.news – Memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2025, Laskar Tretan Perjuangan DPC Surabaya menyuarakan pentingnya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan zaman kontemporer dalam era globalisasi ini .

Organisasi masyarakat ini menekankan perlunya kesadaran kolektif dalam menjaga ideologi negara di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila merujuk pada peristiwa 1 Oktober 1965, yang menjadi momentum bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Hari ini diperingati sebagai pengingat akan pentingnya menjaga Pancasila sebagai ideologi negara dan tidak tergantikan selamanya.

Tantangan dalam menjunjung tinggi norma Pancasila di Era Digital

Ainul Makin, Ketua Laskar Tretan Perjuangan DPC Surabaya, mengungkapkan bahwa ancaman terhadap Pancasila kini hadir dalam bentuk yang berbeda dari yang di masa lalu.

“Pancasila hari ini menghadapi ujian berbeda dari masa lalu. Bukan lagi dengan senjata dan kekerasan fisik, melainkan melalui perpecahan sosial, intoleransi, hoaks, dan lunturnya nilai-nilai gotong royong,” ujar Ainul dalam keterangannya, Selasa (1/10/2025).

Menurutnya, kebangkitan Pancasila dimulai dari kesadaran setiap warga negara untuk mengamalkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

“Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial bukan slogan, tetapi pedoman hidup yang harus kita wujudkan dengan jelas dan nyata,” tambahnya.

Pancasila sebagai Perekat Keberagaman

Shobir, Kepala Bidang Sosial Laskar Tretan Perjuangan DPC Surabaya, menyoroti peran Pancasila sebagai pemersatu, di tengah kemajemukan bangsa Indonesia.

“Indonesia adalah negara majemuk dengan ribuan suku, bahasa, agama, dan budaya. Pancasila adalah satu-satunya perekat yang mampu menyatukan keberagaman ini menjadi kekuatan, bukan perpecahan,” jelasnya.

Shobir menambahkan, di tengah polarisasi yang semakin tajam, diperlukan upaya konkret untuk kembali pada semangat gotong royong dan kebersamaan.

“Laskar Tretan Perjuangan DPC Surabaya terus bergerak di garis depan untuk memberdayakan masyarakat, membangun solidaritas sosial, dan melawan segala bentuk diskriminasi,” paparnya.

Ia menegaskan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan maupun kiasan, tetapi realitas yang harus dijaga bersama melalui aksi nyata di lapangan.

Penegakan Hukum Berkeadilan

Pratomo, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Laskar Tretan Perjuangan DPC Surabaya, menekankan pentingnya penegakan hukum yang konsisten dalam menjaga ideologi Pancasila.

“Dengan Kesaktian Pancasila hanya akan terwujud jika ada penegakan hukum yang adil dan konsisten. Hukum harus menjadi benteng terakhir perlindungan ideologi Pancasila dari ancaman radikalisme, separatisme, dan segala paham yang bertentangan dengan konstitusi,” ungkap Pratomo.

Ia mengingatkan bahwa penegakan hukum tidak boleh bersifat diskriminatif. Hukum yang seharusnya adalah sama rata, tidak tajam ke bawah namun tumpul ke atas.

Karena setiap warga negara Indonesia ini di lindungi oleh hukum dan mempunyai hak yang sama di mata hukum, tandas nya

“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah amanat sila Kelima yang harus diwujudkan tanpa diskriminasi.

Kami dari Divisi Advokasi dan Hukum berkomitmen mendampingi masyarakat yang hak-haknya dilanggar dan memastikan setiap warga negara mendapatkan perlindungan hukum yang sama dan berkeadilan,” tegasnya.

Pratomo menambahkan bahwa Pancasila akan tetap relevan ketika hukum ditegakkan dengan berani, tegas, dan adil untuk semua kalangan.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum refleksi bagi seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan yang menjadi fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jayalah negeriku, NKRI harga mati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *