PASURUAN, tretan.news – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar Agriculture Festival atau Pameran Produk Unggulan Pertanian.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Rest Area Bumdes Dewa Rama, Desa Ranggeh, Kecamatan Gondang Wetan.
Acara dibuka langsung oleh Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, pada Kamis (11/9/2025).
Dalam sambutannya, ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini sebagai ajang berbelanja sekaligus mengenal lebih dekat potensi pertanian dari seluruh kecamatan di Kabupaten Pasuruan.
“Masyarakat tidak perlu repot-repot ke 24 kecamatan. Cukup datang ke pameran ini sudah bisa menikmati kopi Prigen, strawberry Nongkojajar, mangga Rembang, hingga berbagai olahan pertanian lainnya dengan harga terjangkau,” ujar Gus Shobih.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Hari Hijroh Saputro, menjelaskan bahwa pameran ini menghadirkan 25 stan produk unggulan.
Menurutnya, acara ini menjadi ruang promosi sekaligus sarana memperkuat jejaring antarpetani untuk menembus pasar lebih luas.
“Pameran ini bukan hanya promosi dan branding produk, tapi juga upaya membangun jaringan petani agar bisa menembus pasar di luar Kabupaten Pasuruan,” terangnya.
Selain pameran hasil pertanian, panitia juga menyiapkan sejumlah kegiatan pendukung, mulai dari pasar murah, lomba barista berbahan kopi lokal, hingga lomba mewarnai untuk anak-anak.
“Harapannya, orang tua bisa berbelanja di lokasi pameran, sementara anak-anak ikut lomba,” tambah Hari.
Agriculture Festival kali ini juga melibatkan sejumlah lembaga dan perusahaan, di antaranya Balai Penyuluh Pertanian, KTNA, Bulog, PG Kedawung, serta PT Rajawali Nusindo.
Mereka berpartisipasi dengan menyediakan beras SPHP, gula, minyak goreng, serta produk pertanian lainnya dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Wakil Bupati Pasuruan optimistis kegiatan ini dapat memacu semangat inovasi dan sinergi seluruh pihak dalam memajukan sektor pertanian daerah.
“Petani harus punya semangat kuat. Peningkatan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga seluruh stakeholder sangat penting untuk membangun pertanian Kabupaten Pasuruan,” pungkasnya.