Gubernur LIRA Jatim Benarkan Oknum ASN Merangkap Jadi Kontraktor

Penulis : Sujar

Berita, Hukum218 Dilihat

MALANG, tretan.news – Dugaan kongkalikong antara rekanan dan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengerjakan proyek Penunjukan Langsung (PL) di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang, menjadi perhatian publik .

Terlebih, oknum ASN tersebut berdinas di DPKPCK Kabupaten Malang yang mana, saat ini Kepala DPKPCK, Dr. Ir. Budiar, M.Si., tengah mengikuti Seleksi Terbuka (Selter) calon Sekda Kabupaten setempat

Berdasarkan penelusuran, nama rekanan berinisial IM muncul sebagai aktor kunci. IM disebut memiliki kendali atas beberapa paket PL, dengan dukungan dan fasilitasi dari dua oknum ASN berinisial FG dan YD. Bahkan, sejumlah perusahaan berbentuk CV yang dipakai dalam pengerjaan proyek terendus memiliki keterkaitan langsung dengan para pihak tersebut.

Daftar CV yang disebut digunakan antara lain CV GRW, CV PF, CV LGM, dan CV LSA. Ironisnya, salah satu CV itu diduga merupakan milik FG yang saat ini menjabat Kepala Seksi Bidang Tata Ruang di DPKPCK Kabupaten Malang

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur, M. Zuhdy Achmadi membenarkan bahwa oknum ASN berinisial FG merangkap menjadi kontraktor.

“Berita itu benar, dan bukan rahasia umum lagi, jadi FG selain ASN juga merangkap sebagai Kontraktor, inspektorat harus segera memanggil untuk dimintai klarifikasi,” kata pria yang akrab disapa Didik ini.

Menurut Didik, oknum ASN berinisial FG itu diketahui sering menggunakan Commanditaire Vennotschaap (CV) orang lain, dan dikerjakan sendiri dan bekerjasama dengan rekanan atau kontraktor berinisial IM.

“Saya sering mengetahui dilapangan, jika FG itu juga sebagai kontraktor, CV-CV itu di pakai, tapi yang mengerjakan FG, kalau gak salah itu ada 6 CV,” jelasnya.

Paket-paket pekerjaan itu, lanjut Didik, ada di lembaga pendidikan. Setidaknya ada empat Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang rata-rata berada di pinggiran wilayah Kabupaten Malang, yang patut diduga dikerjakan oleh FG.

“Setidaknya ada empat sekolah berada di empat Kecamatan berbeda yang pengerjaannya asal-asalan dan tidak sesuai RAB. Ada tiga sekolah yang dikunjungi langsung bersama Tim Pencari Fakta (TPF) LIRA, atas dasar itu, dia mengaku punya datanya cukup lengkap,” tukasnya.

“Saya mengetahui sendiri, dulu di tahun 2023, pekerjaan perbaikan di empat SD (Sekolah Dasar) yang menggunakan anggaran dari PUPR dikerjakan oleh FG yang kerjasama dengan IM, dan semua itu lokasinya di pinggiran wilayah Kabupaten,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *