PASURUAN, tretan.news – Dalam upaya menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan tertib, Polres Pasuruan menggelar Apel Razia Gabungan Operasi Patuh Semeru 2025 pada Sabtu malam, 19 Juli 2025.
Kegiatan dimulai pukul 20.00 WIB dan dipusatkan di wilayah Kecamatan Gempol serta Pandaan, dua titik rawan pelanggaran dan gangguan keamanan.
Apel dipimpin langsung oleh Padal Wilayah Gempol, KOMPOL Indro Susetiyo, S.H., dan melibatkan 66 personel gabungan, terdiri dari 6 perwira, 2 personel TNI-PM, 50 anggota Polri, 2 petugas Dinas Perhubungan, serta 6 anggota Satpol PP.
Razia ini menyasar beberapa lokasi strategis, di antaranya Arteri Gempol, Simpang Tiga Gudang Garam Dusun Bareng Desa Sumberejo, Simpang Tiga Masjid Cheng Ho Pandaan, dan Jalan Raya depan RM Cianjur Pandaan.
Metode Hunting System, Fokus Pemuda dan Kejahatan Jalanan
Dalam arahannya, KOMPOL Indro Susetiyo menegaskan pentingnya semangat dan kesiapan seluruh anggota yang bertugas.
Ia mengingatkan bahwa operasi kali ini menggunakan metode hunting system, yaitu patroli dinamis yang mengutamakan pemeriksaan terhadap pemuda yang bergerombol serta kelengkapan surat-surat kendaraan.
“Petugas juga harus memonitor pergerakan kelompok pelaku kejahatan jalanan, sekaligus mengantisipasi balap liar dan aksi gangster yang marak terjadi di malam hari, khususnya di wilayah Gempol dan Pandaan,” tegas KOMPOL Indro.
Cegah Pelanggaran Lalu Lintas dan Potensi Gangguan Kamtibmas
Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan, S.I.K., M.Tr.Opsla saat dimintai keterangan menyampaikan bahwa razia cipta kondisi ini merupakan bagian dari Operasi Patuh Semeru 2025, yang bertujuan menekan angka pelanggaran lalu lintas sekaligus mencegah potensi gangguan ketertiban masyarakat.
“Kegiatan ini tindak lanjut dari Ops Patuh Semeru 2025. Untuk hasil lengkap dan tindak lanjutnya akan kami sampaikan setelah pelaksanaan selesai,” jelas AKBP Jazuli Dani.
Melalui Operasi Patuh Semeru 2025, Polres Pasuruan berharap tercipta situasi lalu lintas yang lebih tertib, aman, dan kondusif, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat yang beraktivitas pada malam hari.
“Razia ini bukan sekadar penertiban lalu lintas, tapi juga langkah preventif untuk mencegah kejahatan jalanan yang meresahkan warga.” pungkasnya.
