Raih Capaian Tertinggi, Dinkes Sampang Konsisten Lakukan Pelayanan KB MOW Rutin Setiap Bulan

Penulis : Khoirul Umam

SAMPANG, tretan.news – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Kesehatan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk & KB) terus menunjukkan komitmen tinggi dalam meningkatkan pelayanan program Keluarga Berencana (KB), khususnya metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pelaksanaan pelayanan Metode Operasi Wanita (MOW) secara rutin setiap bulan.

Jika sebelumnya pelayanan MOW hanya digelar dalam momentum-momentum tertentu seperti Hari Kesehatan Nasional, Hari Kartini, dan Harganas, kini program tersebut dilakukan secara berkala pada hari Senin minggu pertama di setiap bulan.

Inovasi ini mulai diterapkan sejak awal tahun 2025 sebagai bentuk respons atas meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan KB yang cepat, terjadwal, dan berkesinambungan.

“Kami melakukan terobosan dengan menjadwalkan pelayanan MOW secara rutin tiap bulan. Ini adalah hasil kesepakatan antara Bidang Dalduk & KB Dinas Kesehatan dengan RSUD dr. Mohammad Zyn (RSMZ),” ujar Zahruddin, Kepala Bidang Dalduk & KB Dinas Kesehatan Sampang, saat ditemui usai kegiatan peringatan Harganas ke-32, Minggu (6/7/2025).

Menurutnya, pelayanan berkala ini memberikan banyak keuntungan, terutama bagi para calon akseptor yang sebelumnya harus menunggu hingga momentum hari besar nasional.

 

Dengan sistem baru ini, masyarakat dapat mendaftarkan diri dengan lebih pasti, serta menghindari kemungkinan batal atau tertundanya pelayanan karena faktor waktu.

“Alhamdulillah, sejak diberlakukan sistem layanan tiap bulan ini, semua calon akseptor bisa terlayani secara maksimal. Tidak ada lagi yang gagal mendapatkan pelayanan hanya karena harus menunggu terlalu lama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Zahruddin menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua jenis layanan KB yang disediakan oleh pemerintah, yakni metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti implant, IUD, MOW dan MOP, serta metode non-MKJP seperti pil, suntik, dan kondom.

Dari kedua metode tersebut, pihaknya lebih mendorong penggunaan MKJP karena dinilai lebih aman, efektif, dan efisien dalam jangka panjang.

“Kami sangat menganjurkan masyarakat untuk memilih MKJP karena dari sisi biaya, efektivitas, dan kenyamanan, metode ini jauh lebih unggul.

Alhamdulillah, dari waktu ke waktu partisipasi akseptor MKJP di Kabupaten Sampang terus mengalami peningkatan yang signifikan,” ujarnya.

Bahkan, kata Zahruddin, dalam pelaksanaan Metode Operasi Pria (MOP), Kabupaten Sampang berhasil melampaui target yang telah ditetapkan oleh BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Hal ini juga dibuktikan dalam momen peringatan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bulan Mei lalu, di mana Kabupaten Sampang tercatat sebagai daerah dengan capaian layanan KB tertinggi se-Jawa Timur.

“Ini tentu sebuah prestasi yang membanggakan. Di Harganas ke-32 ini, kami kembali mencatatkan capaian tertinggi berkat kerja keras semua pihak,” imbuhnya.

Capaian ini menurutnya tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi semua elemen, mulai dari penyuluh KB yang bertugas di seluruh kecamatan, tenaga kesehatan seperti bidan dan dokter, hingga dukungan dari lintas sektor dan program.

Semua pihak bekerja dengan semangat kebersamaan dan tanggung jawab, demi meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam ber-KB.

“Penyuluh KB kami terus aktif memberikan edukasi dan pendampingan kepada calon akseptor sebelum dan sesudah pelayanan.

Sementara tenaga medis memberikan pelayanan tindakan yang akuntabel dan berkualitas. Inilah kolaborasi yang selama ini kami bangun,” jelasnya.

Zahruddin berharap, keberhasilan yang diraih Kabupaten Sampang dalam program KB dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain.

Ia juga menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk menjaga keberlanjutan program ini.

“Kami ingin program-program BKKBN, khususnya di Sampang, benar-benar diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Tujuan akhir kami adalah menciptakan keluarga yang berkualitas, menekan angka kelahiran, serta mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *