Tragedi Kakak Beradik di Sungai Pamekasan! Adik Selamat, Kakak Ditemukan Meninggal Dunia

Berita, Daerah, Peristiwa1307 Dilihat

Pamekasan, tretan.news Pada Selasa, 13 Mei 2025, dua bocah kakak beradik, Mohammad Abdullah (8) dan Mohammad Husairi (11), mengalami musibah terbawa arus sungai saat mereka sedang bermain di saluran irigasi di Dusun Patemun, Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan.

Beberapa waktu setelah kejadian, Mohammad Abdullah ditemukan selamat oleh petugas gabungan BPBD bersama warga karena tubuhnya tersangkut pada batang pohon yang ada di tengah aliran sungai. Namun, nasib tragis menimpa kakaknya, Mohammad Husairi. Jenazah Husairi ditemukan di sungai Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, pada hari ini, Rabu siang (14/5/2025).

Penemuan jenazah tersebut tidak terlepas dari upaya seorang warga setempat, Abd Salam, yang merasa tergerak untuk membantu. Abd Salam, yang sebelumnya juga pernah kehilangan anak dengan cara yang mirip, mengungkapkan bahwa ia ingin meringankan beban orang tua korban.

Sekitar pada pukul 11.00 WIB, ia bersama temannya Nawawi memutuskan untuk mencari korban yang terseret arus dari Desa Palesanggar tersebut.

“Pencarian dilakukan secara terpisah, dengan Nawawi mencari dari hulu sungai, sementara saya mencari di hilir,” ujar Abd Salam.

Tak lama setelah itu, Abd Salam mengaku melihat sesuatu yang mencurigakan di sungai. Awalnya ia mengira itu hanya kantong plastik, tetapi saat lebih dekat ia yakin itu adalah tubuh manusia. Tanpa ragu, Abd Salam langsung turun ke sungai, meninggalkan barang-barangnya seperti ponsel, rokok, dan bajunya di tepi sungai.

Abd Salam nekat menyusuri sungai meskipun hanya mengenakan celana pendek. Ternyata, dugaannya benar. Ia menemukan sosok tubuh seorang anak kecil dengan kepala terendam air dan rambut hitam basah. Kaget dan terkejut, Abd Salam berteriak meminta pertolongan.

Mendengar teriakan tersebut, Moh Raji, yang berada di rumah dekat sungai, segera menuju ke lokasi. Bersama dengan beberapa warga lainnya, mereka segera membantu Abd Salam untuk mengevakuasi jenazah korban.

“Moh Raji dan Nawawi menyelam menghampiri saya membantu mengevakuasi korban. Anak tersebut terbelenggu akar pohon, jadi sangat sulit untuk mengangkatnya sendirian. Setelah berusaha keras, akhirnya jenazah berhasil  terlepas dari belenggu akar pohon dan akhirnya di angkat bersama-sama ketepi sungai,” ungkap Abd Salam.

Warga setempat yang menyaksikan penemuan tersebut langsung terisak menangis. Mereka bersyukur bahwa anak yang sebelumnya hilang kini ditemukan. Secara bersama-sama, jenazah Mohammad Husairi dibawa ke tepi sungai Laccaran di Dusun Batu Baja, Desa Klampar. Masyarakat pun memberikan sarung dan memvideo untuk memberitahukan ke kerabat korban bahwa anak tersebut  sudah ditemukan.

Setelah itu, jenazah korban dibawa ke rumahnya di Dusun Patemun, Desa Palesanggar. Begitu tiba di rumah, suasana haru menyelimuti. Orang tua korban dan keluarga besar mereka tak dapat menahan tangis. Teriakan pilu terdengar dari rumah keluarga yang baru saja menerima kenyataan bahwa anak mereka yang hilang akhirnya ditemukan.

Masyarakat yang hadir pun merasakan kesedihan mendalam, menyaksikan tragedi yang menimpa keluarga tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *