SPEKAL Surabaya Gelar Halal Bihalal dan Bahas Program Strategis untuk Kemajuan PKL

Penulis : M.Umar

Berita, Sosial, UMKM80 Dilihat

SURABAYA, tretan.news – Suasana kekeluargaan terasa hangat di kediaman Bapak Gito, seorang pedagang kaki lima (PKL) Kedungdoro, Jl. Wonorejo Gang 2 No. 130, Tegalsari, Surabaya, pada Minggu (13/4/2025).

Di tempat inilah, SPEKAL (Serikat Pedagang Kaki Lima) Surabaya mengadakan pertemuan rutin sekaligus halal bihalal sebagai bentuk silaturahmi dalam momen bulan Syawal 1446 H.

Acara yang berlangsung mulai pukul 12.30 WIB ini dihadiri oleh para sesepuh, senior, pengurus SPEKAL Jawa Timur dan Surabaya, serta anggota SPEKAL dari seluruh wilayah Surabaya, baik yang tergabung dalam Sentra Wisata Kuliner (SWK) maupun non-SWK.

Tamu kehormatan dalam pertemuan ini adalah Bapak Doni, Kepala Seksi dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, Bapak Doni menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan komunitas PKL untuk menciptakan ruang usaha yang nyaman, tertib, dan berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa PKL menjadi bagian dari wajah kota yang tertata dan berdaya saing. Pemerintah siap mendukung asalkan pengelolaannya juga dilakukan dengan serius dan profesional,” ujar Doni.

Setelah sesi sambutan dan ramah tamah, acara berlanjut ke diskusi internal yang dipimpin oleh Tata, Sekretaris SPEKAL Surabaya.

Agenda utama membahas program-program kerja yang akan dijalankan sepanjang 2025. Salah satu fokus utama adalah penataan kawasan PKL Kedungdoro agar menjadi lebih bersih, tertib, dan rapi, sekaligus meningkatkan kenyamanan pembeli.

Selain itu, persoalan yang belum terselesaikan seperti penanganan Kios Wisata Religi (KWR) di Terminal Bus Sunan Ampel juga menjadi sorotan. Hingga kini, belum ada tindak lanjut dari pihak terkait. Tata menyampaikan harapannya.

“Dengan adanya pertemuan ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat untuk mewujudkan Surabaya yang bersih, indah, dan tertata, tanpa melupakan kesejahteraan para pelaku UMKM, khususnya PKL.” jelas Tata Sekretaris SPEKAL Surabaya.

Momentum ini juga menjadi pengingat bahwa halal bihalal bukan hanya tentang saling memaafkan, tetapi juga tentang memperkuat tekad bersama dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui UMKM dan PKL yang lebih berdaya dan terorganisir.

Melalui pertemuan seperti ini, SPEKAL Surabaya berharap dapat terus menjalin sinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya dan seluruh pihak terkait, demi menciptakan kota yang inklusif dan ramah bagi semua pelaku usaha kecil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *