Uji Metan Hasil TPA Wonokerto Diperkirakan Bisa Penuhi Dapur 30 Rumah Warga Sekitar

Penulis : Izz

PASURUAN, tretan.news – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Wonokerto, Kabupaten Pasuruan, yang luasnya kurang lebih 6 Ha , kini tak lagi sekadar gunungan sampah. Gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah tersebut berhasil dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

Bahkan diestimasi mampu memenuhi kebutuhan dapur 30 kepala keluarga (KK) atau rumah warga di sekitar TPA.

Rencana ini ditempuh agar warga sekitar TPA tak hanya merasakan dampak yang dihasilkan seperti bau menyengat. Melainkan juga mendapatkan manfaat yang bisa dirasakan dari pengelolaan sampah.

Wakil Bupati Pasuruan M. Shobih Asrori mengakui, sampah merupakan persoalan yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari.

Masalahnya, seiring perkembangan zaman pengelolaan sampah juga menghadapi berbagai tantangan.

“Kalau dulu mungkin sampah yang dihasilkan banyak yang organik. Nah sekarang penggunaan plastik semakin tinggi, itu menjadikan pengelolaan sampah harus tetap optimal karena sampah plastik itu sulit terurai,” katanya, usai uji coba pemanfaatan gas metan sebagai bahan bakar kemarin (26/2).

Itulah kenapa, timbunan sampah, terutama sampah plastik, penting dikelola agar tidak menimbulkan masalah baru. Gus Shobih menilai, pemanfaatan gas metan di TPA menjadi urgen sebagai salah satu upaya terobosan agar pengelolaan sampah bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

“Ini juga bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat sekitar TPA bagaimana supaya tidak terganggu kesehatannya dan tetap merasakan manfaat dari pengelolaan sampah melalui gas metan sebagai sumber energi,” kata Gus Shobih.

Proses pemanfaatan gas metan sendiri melalui serangkaian tahapan. Pertama, gas metan yang dihasilkan dari proses dekomposisi sampah di TPA ditangkap melalui sistem pipa khusus. Kemudian, gas tersebut dialirkan ke instalasi pengolahan untuk dimurnikan dan diolah menjadi biogas.

Biogas inilah yang kemudian yang akan disalurkan ke rumah-rumah warga melalui jaringan pipa. Kalau rencana ini terealisasi maka,

“Untuk tahap awal kami estimasi bisa memenuhi kebutuhan 30 KK, kedepan akan kami kembangkan dengan instalasi ke rumah warga dengan tetap aman dimanfaatkan dalam jangka panjang,” kata Taufikhul Ghony, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *