PASURUAN, tretan.news – Makin tingginya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jawa Timur membuat hewan-hewan di Pasar Pandaan, Kabupaten Pasuruan disemprot disinfektan.
Penyemprotan dilakukan Senin pagi (06/1/2025) menggunakan 3 tangki penyemprot. Sasarannya seluruh area pasar hewan. Mulai dari Sapi, Kambing, hingga kendaraan pengangkutnya.
“Untuk pencegahan. Yang disemprot kendaraan pengangkut dan hewan-hewannya,” terang Kepala Pasar Pandaan Sugiman Budi Santoso, Selasa (07/1/2025).
Selain melakukan penyemprotan, petugas dari UPT Puskeswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan juga memberikan imbauan kepada para pedagang.
Pria yang akrab disapa Budi ini melanjutkan, hingga saat ini tak ada kasus PMK di Pasar Pandaan. Ia menuturkan seluruh pihak kompak menjaga kondusivitas pasar.
Sebagai contoh, Paguyuban Penjual Daging Pasuruan cukup protektif bila ada pedagang dari luar Pasuruan yang masuk pasar.
“Alhamdulillah hingga saat ini tak ada indikasi PMK di Pasar Pandaan. Para pedagang juga kompak mengamati pedagang dari luar. Karena biasanya penularan dari luar Pasuruan,” bebernya.
Sebagai informasi, Dinas Peternakan Jatim menyebutkan 6.072 kasus PMK sejak November hingga Desember 2024. Dari ribuan kasus itu, tercatat 282 ekor sapi mati.
Penyakit ini menyebar melalui udara, makanan, kotoran yang menempel pada alas kaki, pakaian, maupun kontak langsung.
Hewan yang terinfeksi biasanya mengalami penurunan berat badan dan kesulitan makan. Yang paling parah bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera tertangani.
“Alhamdulillah mantri-mantri hewan saya dengar sering turun ke peternak. Jadi kalau ada yang sakit, diobati di rumah dan tak boleh dibawa keluar,” tutup Budi.