Viral,..!! Olok-olok Gus Miftah Mendapat Tanggapan Akun TikTok Partai Gerindra

SURABAYA, tretan.news – Kontroversi olok-olok yang melibatkan pendakwah kondang Gus Miftah mendapatkan perhatian serius dari berbagai kalangan, termasuk akun resmi TikTok Partai Gerindra.

Beberapa waktu lalu, sebuah video yang memperlihatkan Gus Miftah menjadi bahan olokan di media sosial mencuri perhatian publik, memicu perdebatan sengit di dunia maya.

Akun TikTok resmi Partai Gerindra yang memiliki lebih dari lima juta pengikut, turut memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Dalam unggahannya pada, Rabu, (04/12/2024), akun tersebut menanggapi fenomena olok-olok yang dianggap tidak etis dari figur publik seperti Gus Miftah.

Dengan melampirkan video pidato Presiden Prabowo Subianto, mereka menegaskan pentingnya menjaga sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama, khususnya di dunia maya yang semakin berkembang.

“Semoga bisa menjadi pelajaran bagi para pejabat dan tokoh-tokoh lainnya untuk lebih berhati-hati dan menjaga lisan serta perbuatannya agar tidak menyakiti dan merugikan orang lain,” demikian salah satu caption dalam unggahan video yang ditulis akun TikTok Partai Gerindra.

Di dalam video tersebut, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa ia merasa salut pada pedagang kaki lima dan para ojek online. Mereka yang setiap hari keluar memeras keringat, mencari makan untuk anak dan istrinya.

“Itu yang kita hormati, mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” tegas presiden dalam postingan itu.

Sebagai respons terhadap olok-olok yang semakin marak, beberapa tokoh politik dan masyarakat mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam berkomunikasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Gus Miftah sendiri belum memberikan komentar resmi mengenai isu tersebut, namun pesan perdamaian dan toleransi yang ia sampaikan dalam berbagai kesempatan terus menginspirasi banyak pihak.

Partai Gerindra melalui akun TikTok mereka tampaknya ingin menunjukkan komitmen untuk menjaga keharmonisan dan mempererat persatuan, meskipun di tengah perbedaan pandangan yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *