PASURUAN, tretan.news – Adanya aktivitas pembakaran briket mengakibatkan warga menderita Sesak Nafas, Penderitaan sebagian warga Dusun Raos, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, permasalahan polusi asap briket tersebut sampai sekarang belum menemui solusinya.
Warga yang tinggal di sisi timur tanggul kali Carat masih merasakan dampak pembakaran briket dari bahan kulit kemiri tersebut.
Ditemui pada Minggu (1/12/2024) salah satu warga Raos, Pras, menjelaskan dirinya kerap sesak saat asap mulai memasuki rumah,hal yang sama juga dirasakan para tetangganya.
“Masih sama kayak dulu. Asapnya masuk rumah dan bikin sesak. Sampai saya pasang penyedot udara di dalam rumah, tapi gak ngefek” keluhnya.
Ia menceritakan, asap kerap keluar saat pukul 19.00. Intensitasnya cukup tinggi dan berlangsung cukup lama. Biasanya hingga tengah malam.
“Bulan-bulan ini makin parah. Kondisi jalan di sini sampai tertutup asap. Kayak diselimuti kabut tebal. Tapi berbau khas pembakaran kulit kemiri,” paparnya.
Usaha yang disebut milik Ed dan Ad ini pernah diprotes warga pada awal 2024. Sempat ada mediasi pada Mei. Sayangnya usai mediasi, asap masih menghantui warga.
“Padahal dalam mediasi itu pihak pengusaha sanggup dan bersedia meminimalisir asap. Namun, faktanya asap masih tebal,” jelasnya.
Sementara menurut warga lainnya, Beni, sosok Ad terkenal cukup mokong. Ad acapkali ngeles bila ada keluhan warga. Terkadang beralasan bahwa pihaknya tak melakukan aktivitas pembakaran.
“Padahal sebelum komplain, kami selalu mengecek dulu ke lokasi. Tetapi dia pasti ngeles, bilangnya lagi gak ada bakar-bakar,” sungutnya.
Kesal merasa dipermainkan, Beni dan warga lainnya sepakat enggan bermediasi lagi. Ia menilai Ed dan Ad tak ada iktikad baik. Ia kini berharap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan turun tangan langsung.
“Kami sudah capek mediasi terus. Nomor warga yang sering komplain malah diblokir. Berarti memang gak ada itikad baik. Lebih baik kami pasrahkan ke DLH. Kami berharap DLH mau turun langsung,” pungkasnya.
Awak media sempat melihat ke lokasi pembakaran untuk konfirmasi, Minggu (1/12). Sayangnya tak ada satupun orang di sana, meski aktivitas pembakaran sedang berlangsung.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan Taufiqul Ghoni menerangkan pihaknya berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga Raos.
“Terima kasih untuk informasinya. Informasi ini kami terima dan segera akan kami tindaklanjuti,” tutup mantan Camat Gempol tersebut.