GRESIK, tretan.news – Kekecewaan warga Driyorejo dan sekitarnya terhadap kondisi jalan yang berbahaya kini dituangkan dalam aksi protes yang dilancarkan oleh komunitas Garda Driyorejo Bersatu.
Bukan hanya lubang atau retakan, tetapi gundukan aspal memanjang hingga puluhan meter di beberapa titik jalan utama di Driyorejo menjadi pemicu aksi ini.
Gundukan ini menjulang tinggi hingga ada yang hampir 20 cm dari permukaan jalan sekitarnya, menimbulkan risiko kecelakaan yang semakin meningkat setiap hari. Minggu 27 Oktober 2024
Titik paling parah berada tepat di depan Polsek Driyorejo dan di depan salah satu perusahaan penyedap rasa di Driyorejo.
Gundukan yang terbentuk akibat pergeseran lapisan aspal ini seakan terabaikan bertahun-tahun tanpa penanganan yang memadai, meskipun telah menimbulkan banyak insiden kecelakaan, terutama bagi pengendara motor yang seringkali kehilangan kendali saat melintasi bagian jalan tersebut.pukul 13.30 wib.
Dalam aksi bertajuk “Aksi Perbaikan Jalan Raya,” Garda Driyorejo Bersatu mengambil langkah untuk menandai titik-titik berbahaya ini dengan cat berwarna putih mencolok.
Langkah ini dilakukan sebagai peringatan darurat bagi para pengguna jalan yang sering kali tidak menyadari kondisi gundukan yang membahayakan, khususnya di malam hari dengan pencahayaan terbatas.
“Gundukan sepanjang puluhan meter ini bukan lagi sekadar gangguan, tetapi ancaman bagi keselamatan. Pemerintah harus segera turun tangan sebelum jatuh lebih banyak korban! Setiap tanda cat yang kami buat adalah suara protes kami yang selama ini tidak didengar,” ujar Heru Mustofa, perwakilan dari Garda Driyorejo Bersatu, dengan nada tegas.
Warga berharap aksi ini dapat mendorong perhatian serius dari pemerintah daerah dan provinsi untuk segera memperbaiki jalan yang telah lama membahayakan mereka.
Garda Driyorejo Bersatu menegaskan, jika tidak ada tanggapan, mereka siap melanjutkan aksi dengan skala yang lebih besar. Bagi mereka, jalan yang layak dan aman adalah hak yang tak bisa dinegosiasikan demi keselamatan publik khusus di Driyorejo.
Salah satu kerusakan lubang yang dalam, salah satu warga di bambe sutrisno (55) ,tahun menyatakan, “Pada sebulan ini, saya menyaksikan 2 kali kecelakaan di lokasi tersebut. Untungnya korban tidak apa, walaupun sempat oleng dan jatuh.” harapnya.