Pengamat Politik Sebut Pilkada Kota Malang Bakal Terjadi Dua Putaran

Berita, Politik295 Dilihat

Malang Raya, tretan.news – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang yang bakal digelar pada 27 November 2024 mendatang akan menjadi perbincangan publik.

Pasalnya ada beberapa Bakal Calon Walikota Malang Yang akan beradu untuk merebut kursi Malang 1 ( N1).

Bakal calon Walikota tersebut yakni M Anton, Sutiaji dan Wahyu Hidayat.
Ketiga bacalon tersebut merupakan Mantan walikota Malang.

Hal ini yang menjadi Perhatian publik, Salah satunya Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang konsentrasi keahlian dalam bidang Ilmu Politik, Partai Politik dan pemilihan umum, Prof. Dr. Asep Nurjaman, M.Si.,

Beliau mengatakan dari ketiga kandidat tersebut semua memiliki elektabilitas tinggi, namun yang tertinggi yakni M Anton.

“Mantan Wali Kota Malang Abah Anton memiliki elektabilitas tertinggi, dibawahnya Sutiaji yang juga pernah menjadi Wali Kota, selanjutnya Wahyu Hidayat, ke-tiga kandidat itu memiliki kualitas yang berbeda, dan kekuatannya berimbang,” ucapnya, saat dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp, Jumat (23/8/2024).

Lanjut Asep, dua dari tiga kandidat yang digadang-gadang sebagai calon kuat tersebut memiliki ceruk pemilih masing-masing yang disinyalir dapat terbagi, dengan kondisi tersebut Wahyu Hidayat bisa dianggap sebagai kandidat yang diuntungkan, karena dapat menjadi kuda hitam dalam Pilkada Kota Malang mendatang.

“Abah Anton dan Sutiaji ini memiliki kantong suara (Ceruk pemilih) masing-masing, jika tim sukses kedua calon itu (Abah Anton dan Sutiaji) tidak cermat, maka Wahyu yang diuntungkan karena Wahyu menjadi kuda hitam,” jelasnya.

Menurut Asep, jika para kandidat itu terutama Abah Anton dan Sutiaji memiliki strategi yang membuat sama kuatnya maka pelaksanaan Pilkada di Kota Malang bisa dilakukan hingga dua putaran.

“Selain Abah Anton, mantan Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan mantan Wali Kota Malang Sutiaji juga menjadi sosok yang cukup memiliki kepopuleran di masyarakat Kota Malang, jika mereka bertarung keras di Pilkada, bisa dua putaran,” terangnya.

“Pilkada Kota Malang ini tidak bisa dianggap enteng, karena masing-masing kandidat itu memiliki keunggulan, kalau Abah Anton itu kuat di lobi-lobi, Sutiaji low profile, begitu juga Wahyu juga memiliki keunggulan tersendiri”
Imbuhnya.

Maka dari itu diharapkan masyarakat Kota Malang lebih dewasa dalam berpolitik dan merespon positif dan objektif untuk melihat kinerja dari ketiga mantan kepala daerah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *